Ungasan, Bali (Antaranews Jateng) - Bakrie Otoparts gandeng perusahaan China BYD Corporation mengembangkan bus listrik untuk digunakan di sejumlah kota di Indonesila dalam upaya menciptakan transportasi ramah lingkungan dan kurangi emisi.
"Bus listrik sudah kita gunakan dalam pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali dan hasilnya ternyata sangat bagus sebagai alat transportasi alternarif bagi para delegasi," kata Dirut dan CEO PT Bakrie & Brother Bobby Gafur Umar, di Ungasan, Bali, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai uji dua bus listrik yang juga dihadiri Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Hermanto Dardak, serta Wakil Dirut PT Bakrie & Brother Ardie Bakrie.
Dikatakan Bobby, pihaknya akan meberikan solusi bagi terciptanya bus ramah lingkungan yang saat ini sudah menjadi model di sejumlah kota dan negara mengenai pentingnya kendaraan rendah emisi.
Dalam pertemuan tahunan IMF-WB di Nusa Dua, katanya, pihaknya sudah menyiapkan dua bus yang digunakan delegasi acara internasional tersebut dan ternyata mwndapat sambutan positif dari delegasi.
Dia mengatakan, sejumlah provinsi seperti Jawa Tengah dan wilayah industri di Pulau Jawa, sudah menyatakan kesediaannya untuk mempergunakan transportasi bus listrik mengangkut penumpang serta karyawan.
"Sudah kita tawarkan ke sejumlah daerah dan wilayah bisnis ternyata mendapat antusias positif," katanya.
CEO PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi menambahkan melalui unit usahanya PT Bakrie Autoparts telah menjalin kerjasama bisnis dengan pabrikan bus listrik terkemuka dari China, BYD Auto Co.Ltd, untuk secara serius mengembangkan lini baru bisnisnya di bidang otomotif.
Kolaborasi tersebut telah disepakati secara resmi melalui penandatanganan kesepakatan kerjasama pada 13 April 2018 lalu di China.
"Kami sudah siap menetapkan target-target untuk mengembangkan industri ini yang kami yakini sangat prospektif," katanya.
Dirjen Harjanto mengatakan pemerintah sangat mendukung swasta mengembangkan industri mobil listrik yang saat ini memang sedang didorong pengembangannya di Indonesia.
"Tentu kita berharap bus lustrik yang ada nanti kandungan lokal lebih besar dibanding impor. Pemerintah akanbterus mendorong perkembangan industri tersebut," katanya.
Baca juga: ITS operasikan bus listrik kampus