Lima (Antaranews Jateng) - Pria Argentina Ricardo Gareca pada Rabu meneken kontrak baru berdurasi tiga tahun untuk memimpin tim nasional Peru pada kualifikasi untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.
Gareca (60) disanjung sebagai pahlawan nasional banyak orang di Peru sejak memimpin tim mereka kembali ke putaran final Piala Dunia pada tahun, ini untuk pertama kalinya sejak 1982.
Kontrak itu dapat diperpanjang setahun lagi jika Peru lolos ke Piala Dunia 2022, kata Gareca yang mengambil alih tim pada 2015.
Keputusan Gareca akan menghadirkan rasa lega bagi Federasi Sepak Bola Peru (FPF), yang presidennya, Edwin Oviedo, sedang berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri terkait tudingan-tudingan bahwa ia memberikan tiket-tiket Piala Dunia kepada seorang hakim yang membantu dirinya lepas dari jeratan kasus pembunuhan.
Pekan lalu, direktur olahraga FPF memperingatkan bahwa skandal di sekeliling Oviedo, yang membantah dirinya melakukan kesalahan, dapat menghambat Peru dalam upayanya untuk membujuk Gareca untuk memperbarui kontraknya.
Namun Gareca terlihat membela Oviedo.
"Kelihatannya saat ini masyarakat menghakimi dengan bebas dan dengan tanpa masalah," kata Garca pada konferensi pers. "Saya tidak suka untuk menghakimi orang, itulah gunanya sistem keadilan."
Oviedo adalah satu dari sejumlah orang, termasuk pengusaha lokal dan anggota dewan, yang percakapan hasil penyadapan telpon mereka dipublikasi media lokal, di mana para percakapan itu para hakim terlihat menggunakan posisi mereka untuk mengamankan pihak-pihak tersebut.
Pada rekaman itu, hakim Mahkamah Agung Cesar Hinostroza terlihat melakukan pengaturan untuk menerima tiket-tiket Piala Dunia dari Oviedo.
Hinostroza, yang kini sedang berada di bawah penyelidikan untuk dugaan menawarkan pengaruhnya, adalah satu dari lima hakim yang meneken peraturan yang membebaskan Oviedo dari kasus pembunuhan pada 2016.
Jaksa menuding Oviedo merupakan pemimpin kelompok kriminal yang membunuh sejumlah pekerja dari bekas perusahaan gulanya. Oviedo membantah dirinya terlibat.
Gareca, yang sempat 20 kali bermain untuk timnas Argentina, mengatakan dirinya hanya ingin fokus pada sepak bola.
"Situasinya rumit. Ya, kami juga harus bekerja di bawah situasi-situasi seperti ini," tuturnya.
Peru mencatatkan satu kemenangan dan dua kekalahan pada Piala Dunia tahun ini di Rusia, gagal melewati fase grup.