Yangon, Myanmar, ANTARA JATENG - Muslim Rohingya bukan warga asli
Myanmar, kata panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing kepada
duta besar Amerika Serikat dalam pertemuan di mana dia sama sekali tidak
menanggapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan
orang-orangnya.
Dalam halaman Facebook-nya, Min Aung Hlaing
menuduh media telah melebih-lebihkan jumlah pengungsi yang melarikan
diri. Sebaliknya Kantor HAM PBB menyebut pasukan Myanmar secara brutal
mengusir setengah juta orang Rohingya dari negara bagian Rakhine di
bagian utara Myanmar ke Bangladesh dalam beberapa pekan belakangan,
membakar rumah-rumah, hasil panen dan desa-desa untuk mencegah mereka
kembali.
Ribuan orang Rohingya meninggalkan negara bagian itu,
Kamis, menuju Bangladesh menggunakana perahu. Mereka mengaku kekurangan
makanan dan takut terhadap aksi represif.
Menurut seorang pejabat Myanmar, orang-orang pergi tetapi bukan karena kelaparan dan intimidasi.
Min
Aung Hlaing memberikan laporannya tentang krisis pengungsi Rohingya,
kepada delegasi berbagai negara dalam pertemuan dengan Dubes AS Scot
Marciel.
Jenderal ini adalah orang paling kuat di Myanmar yang
mayoritas penduduknya menganut Buddha dan sikapnya yang tak mengenal
kompromi mengindikasi dia kurang sensitif terhadap citra militer dalam
krisis yang menarik kutukan dunia dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
mengenai transisi demokrasi di bawah Peraih Hadiah Nobel Aung San Suu
Kyi.
Min Aung Hlaing yang menyebut Rohingya dengan "Bengali" mengatakan kolonialis Inggris bertanggung jawab atas masalah itu.
"Orang-orang
Bengali tidak dibawa ke negeri ini oleh Myanmar, tetapi oleh kaum
kolonialis," kata dia kepada Marciel. "Mereka bukan pribumi."
Serangan terkordinasi oleh pemberontak Rohingya ke 30 pos keamanan pada 25 Agustus memicu balasan brutal militer.
Kantor
HAM PBB mengatakan, berdasarkan 65 wawancara dengan orang-orang
Rohingya yang tiba di Bangladesh, operasi tak berperikemanusiaan oleh
militer itu sudah berlangsung sebelum peristiwa 25 Agustus, yang
mencakup pembunuhan, penyiksaan dan perkosaan anak-anak, demikian
Reuters.
Berita Terkait
Panglima TNI dan Kapolri tanam bibit jagung di Semarang
Kamis, 21 November 2024 12:53 Wib
Kapolri minta masyarakat Jateng jangan terprovokasi
Rabu, 20 November 2024 22:18 Wib
Presiden Prabowo perintahkan Panglima TNI dan Kapolri antar Jokowi ke Solo
Minggu, 20 Oktober 2024 23:05 Wib
Panglima TNI: Pembangunan pompa hidram di Banyumas dukung pertanian
Rabu, 9 Oktober 2024 16:34 Wib
Andika Perkasa : Tetap jaga persatuan jelang pilkada
Kamis, 29 Agustus 2024 14:01 Wib
Andika Perkasa maju Pilkada Jateng, ini penjelasan Bambamg Pacul
Rabu, 24 Juli 2024 6:00 Wib
KKB di Papua kembali disebut OPM
Kamis, 11 April 2024 5:11 Wib
Panglima : TNI siapkan personel dan peralatan dukung arus mudik
Kamis, 4 April 2024 4:08 Wib