Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak agar tidak menyamaratakan sikap umat Budha di Indonesia, termasuk di Provinsi Jateng, dengan yang ada di negara Myanmar.
"Beberapa hari lalu saya sudah berkomunikasi dengan umat Budha, mereka sangat sepakat sikap umat Budha Indonesia berbeda dengan umat Budha di sana dan itu bagian dari krisis kemanusiaan yang mereka tidak sepakat dengan tindakan-tindakan kekerasan yang menjurus genosida," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa.
Terkait dengan adanya rencana aksi bela Rohingya di sekitar kawasan Candi Borobudur pada Jumat (8/9), Ganjar berharap hal itu tidak jadi dilaksanakan.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta pihak-pihak yang terlibat dalam rencana aksi bela Rohingya tersebut untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi polemik baru.
"Kami siap menyalurkan aspirasi masyarakat ke pemerintah pusat atau kedutaan. Borobudur mau dikepung mau apa coba?, `wong` umat Budha saja mau berkomunikasi," ujarnya.
Menurut Ganjar, pemerintah Republik Indonesia telah melakukan tindakan nyata dalam membela umat Muslim Rohingya di negara Myanmar.
"Pemerintah secara nasional sudah turun, Menlu bertemu Suu Kyi, pemerintah berikan bantuan logistik kesehatan dan obat-obatan. Itu menurut saya sudah aksi nyata, apa ada negara yang lebih seperti itu dibanding Indonesia?" katanya.
Pemerintah Indonesia, kata Ganjar, sangat progresif dalam upayanya menghentikan aksi kekerasan yang dialami Muslim Rohingya.
"Saya harapkan jangan sampai nantinya ada isu baru berbau suku, agama, ras, dan antargolongan yang ada di sini. Bahwa kita mengutuk, iya, bahwa kita ingin berikan bantuan secara proaktif, iya. Bahkan diplomasi antarnegara sudah dilakukan, tidak ada yang tidak kita lakukan," ujarnya.
Secara khusus, Ganjar berharap apa yang dialami oleh Muslim Rohingya di Myanmar, tidak menjadi isu suku, agama, ras, dan antargolongan yang berkembang di Provinsi Jateng.
"Kalau saya tidak peringatkan itu dan ada penumpang gelap yang memprovokasi, (dampaknya bisa) mengerikan itu. Kita belajar dari pengalaman," katanya.
Berita Terkait
Inilah pilihan Ganjar usai pilpres
Selasa, 26 Maret 2024 14:49 Wib
Saksi sebut pembobolan bank pemerintah di Semarang jadi kerugian perusahaan
Selasa, 26 Maret 2024 8:46 Wib
Pelaku pembobolan bank gunakan kredit fiktif nasabah meninggal dunia
Selasa, 26 Maret 2024 3:15 Wib
FX Rudy minta simpatisan PDIP di Solo tetap kondusif
Rabu, 14 Februari 2024 20:00 Wib
Ganjar tanyakan kembali kebenaran hitung cepat sementara Pilpres 2024
Rabu, 14 Februari 2024 17:48 Wib
Hasil suara pilpres di TPS 11 Semarang tempat Ganjar mencoblos
Rabu, 14 Februari 2024 15:10 Wib
Ini pesan Ganjar ke masyarakat
Rabu, 14 Februari 2024 10:38 Wib
Ganjar : Saya coblos foto yang ada rambut putihnya
Rabu, 14 Februari 2024 9:52 Wib