Bentrok antar Geng Motor Akibatkan Seorang TewasTerkena Tembakan Airsoft Gun
Bekasi Antara Jateng - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Jawa Barat, memastikan bentrokan yang menimbulkan dua korban di Kecamatan Pondokgede dan Jatiasih, Minggu (9/10) pagi melibatkan sejumlah geng sepeda motor.
"Kami masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Tribowo (20) di daerah Jatiasih pada pukul 04.00 WIB. Dari penyelidikan itu terungkap, bahwa pelakunya hendak menyasar geng motor yang sebelumnya menyerang kelompoknya," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana di Bekasi, Senin.
Menurut dia, Tempat Kejadian Perkara (TKP) terbagi dua yakni di Jalan Raya Kodau, Pondokgede pada pukul 03.00 WIB dan di depan Gang H Puro RT 05/03, Jatimekar, Jatiasih pukul 04.00 WIB.
Kronologi kejadiannya berawal saat korban bernama Tribowo (20) tengah berkendara sepeda motor berboncengan dengan Jatmiko (15) bersama belasan rekannya.
"Awalnya rekan korban menyebut mereka mau membeli makanan, tapi saat diperiksa malah ditemukan senjata tajam dan jalan berkelompok, bukan berdua saja," katanya.
Tribowo yang merupakan warga Jalan Suralaya Dalam III RT 03/04, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur meregang nyawa setelah ditembak oleh geng motor menggunakan senjata airsoft gun di Kecamatan Jatiasih.
Korban tewas di lokasi, karena peluru gotri tersebut menembus kepala dan dadanya.
Oleh kepolisian setempat, jenazahnya dibawa ke RS Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan.
Berbekal informasi itu, petugas langsung mengolah TKP dan menginterogasi saksi-saksi termasuk rekan yang dibonceng korban bernama Jatmiko (15).
Dari pemeriksaan itu terungkap, bahwa mereka berkeliling menggunakan sepeda motor untuk membalas dendam.
Upaya balas dendam dilakukan Tribowo dan geng motornya menyusul seorang rekan mereka bernama Paul Martin Manurung (19) mengalami luka tembak di bagian leher dalam peristiwa sejam sebelumnya di Kecamatan Pondokgede.
Korban hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif akibat peluru gotri tersebut tidak menembus hingga ke kerongkongan, tapi menyangkut di lapisan kulit luar.
"Kejadian di Pondokgede itu membuat Tribowo cs berkeliling untuk mencari penembaknya," katanya.
Dikatakan Umar, pihaknya sampai saat ini masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa 25 orang saksi dari geng motor korban untuk memburu pelaku penembakan.
"Kami masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Tribowo (20) di daerah Jatiasih pada pukul 04.00 WIB. Dari penyelidikan itu terungkap, bahwa pelakunya hendak menyasar geng motor yang sebelumnya menyerang kelompoknya," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Umar Surya Fana di Bekasi, Senin.
Menurut dia, Tempat Kejadian Perkara (TKP) terbagi dua yakni di Jalan Raya Kodau, Pondokgede pada pukul 03.00 WIB dan di depan Gang H Puro RT 05/03, Jatimekar, Jatiasih pukul 04.00 WIB.
Kronologi kejadiannya berawal saat korban bernama Tribowo (20) tengah berkendara sepeda motor berboncengan dengan Jatmiko (15) bersama belasan rekannya.
"Awalnya rekan korban menyebut mereka mau membeli makanan, tapi saat diperiksa malah ditemukan senjata tajam dan jalan berkelompok, bukan berdua saja," katanya.
Tribowo yang merupakan warga Jalan Suralaya Dalam III RT 03/04, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur meregang nyawa setelah ditembak oleh geng motor menggunakan senjata airsoft gun di Kecamatan Jatiasih.
Korban tewas di lokasi, karena peluru gotri tersebut menembus kepala dan dadanya.
Oleh kepolisian setempat, jenazahnya dibawa ke RS Kramatjati, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan.
Berbekal informasi itu, petugas langsung mengolah TKP dan menginterogasi saksi-saksi termasuk rekan yang dibonceng korban bernama Jatmiko (15).
Dari pemeriksaan itu terungkap, bahwa mereka berkeliling menggunakan sepeda motor untuk membalas dendam.
Upaya balas dendam dilakukan Tribowo dan geng motornya menyusul seorang rekan mereka bernama Paul Martin Manurung (19) mengalami luka tembak di bagian leher dalam peristiwa sejam sebelumnya di Kecamatan Pondokgede.
Korban hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif akibat peluru gotri tersebut tidak menembus hingga ke kerongkongan, tapi menyangkut di lapisan kulit luar.
"Kejadian di Pondokgede itu membuat Tribowo cs berkeliling untuk mencari penembaknya," katanya.
Dikatakan Umar, pihaknya sampai saat ini masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa 25 orang saksi dari geng motor korban untuk memburu pelaku penembakan.