Jakarta, Antara Jateng - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat M Fathan Subkhi mengatakan tidak elok antarkementerian saling menyalahkan atas kemacetan parah di pintu keluar Tol Brebes, Jawa Tengah.
Hal itu disebabkan animo masyarakat yang tinggi untuk mencoba jalan tol yang baru sangat tinggi, sehingga karena itu terjadi penumpukan, kata Fathan, di Jakarta, Rabu.
"Jadi tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain, karena itu tidak elok dan tidak menyelesaikan masalah. Yang dibutuhkan saat ini adalah solusi, mencari solusi agar kasus yang sama tidak terjadi lagi," ujar dia.
Menurut Fathan, ke depan Kemenhub, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, satlantas dan polres maupun polsek harus berkoordinasi melakukan antisipasi dini untuk mengurai kemacetan.
Lebih lanjut politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu mengatakan, salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan parah adalah dengan membangun jalan tol sebanyak-banyaknya agar para pengemudi bisa memilih lewat jalur mana sehingga penumpukan kendaraan tidak terjadi.
Terkait hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan akan merampungkan pembangunan beberapa ruas tol, yaitu Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang.
"Saya akan coba tahun depan mempercepat Tol Trans-Jawa minimal sampai Pemalang. Kalau bisa, sampai Batang-Semarang," kata Basuki usai halal bihalal dengan pegawai Kemen PUPR, Senin (11/7).
Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi kemungkinan terulang kemacetan parah di Gerbang Tol Brebes Timur.
Basuki berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh, mengingat persoalan kemacetan memiliki banyak penyebab yang tidak bisa hanya diselesaikan oleh Kementerian PUPR,
"Kemacetan kan faktor penyebabnya banyak. Karena itu untuk mengatasinya diperlukan kerja sama yang erat antara lembaga," katanya lagi.
Basuki mengakui, jika pembangunan tol belum tuntas potensi kemacetan akan terus ada sebab arus lalu lintas menjadi timpang antara di jalan tol dengan jalan arteri.