Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kawasan Gunung Tidar, Widodo di Magelang, Rabu, mengatakan pihaknya mendapat komplain dari penduduk sekitar Gunung Tidar yang mengaku sering terganggu oleh turunnya kawanan kera ke kampung.
Ia mengatakan kawanan kera sering masuk ke rumah penduduk di sekitar Gunung Tidar seperti Kampung Tejosari dan Baben Kelurahan Magersari.
Widodo menuturkan turunnya hewan primata tersebut diduga karena makanan yang berasal dari berbagai tanaman di Gunung Tidar seperti wuni, mlandingan, salak, dan jambu mete tidak berbuah.
"Tanaman jambu air, jambu biji dan lainnya yang ditanam sekitar dua tahun lalu tidak bisa tumbuh maksimal karena lingkungannya terlalu rimbun oleh pohon tegakan," katanya.
Menurut dia, jumlah kera penghuni Gunung Tidar sekitar 600 ekor dan hidup bergerombol di tiga titik, yakni di sisi utara, selatan dan barat laut Gunung Tidar.
Ia mengatakan kera yang turun ke permukiman penduduk di sekitar Gunung Tidar tersebut sering mencuri makanan milik warga.
Guna mengatasi turunnya kawanan kera ke perkampungan, pihaknya mencoba memberikan makanan berupa sayuran dan buah-buahan sortiran dari komoditas ekspor yang ada di Subterminal Agribisnis Soropadan.
"Terus terang, UPT Kawasan Gunung Tidar ini baru dibentuk akhir Desember 2014 dan belum mempunyai anggaran khusus untuk memberikan makanan bagi kera Gunung Tidar. Sebagai langkah awal, kami mengambil sortiran sayuran dan buah-buahan dari Subterminal Agribisnis Soropadan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengirim surat ke sejumlah toko swalayan yang menjual sayuran atau buah-buahan. Dalam surat tersebut, dia meminta bila ada sayuran atau buah-buahan yang sudah kedaluwarsa atau tidak laku bisa dikumpulkan dan diberikan pada kawanan kera tersebut.
Menurut dia, untuk memberi makanan bagi kawanan monyet tersebut diperkirakan mencapai puluhan karung buah atau sayuran per hari.
"Kalau hanya lima karung sayuran atau buah, saya kira masih kurang untuk memberikan makanan bagi kawanan kera yang jumlahnya ratusan ekor tersebut," katanya.
Ia mengatakan kendala lain yang dialami adalah tenaga untuk memberikan makanan bagi kawanan kera tersebut, karena jumlah jagawana Gunung Tidar hanya lima orang.
"Kami sangat memerlukan relawan yang mau membantu membawa sayuran dari bawah ke atas dan memberikan makanan bagi kera-kera tersebut," katanya.