"Sejak awal, kami menduga pesaing terberat adalah UI, karena hasil capaian (rekor) pada SEM di Sepang, Malaysia, juga tidak jauh berbeda dengan tim Sapu Angin," kata anggota tim Sapu Angin ITS Muhammad Dwi Hariyanto saat melihat hasil pencapaian keduanya di layar pengumuman.
Rivalitas Si Hitam dari UI dan Si Biru dari ITS terjadi pada kategori prototype gasoline. Kedua tim sudah melakukan satu kali race dan memperoleh hasil penilaian konsumsi bahan bakar.
ITS Team 1 yang melaju lebih dulu di lintasan Kenjeran Park dengan memberikan hasil sesuai perhitungan di kamar hitung adalah 338,1967 kilometer per liter bensin.
Sementara itu, tim Nakoela Hore menyusul dengan hasil konsumsi bahan bakar adalah 313,9560 kilometer untuk setiap liter bensin. Hasil yang juga terbilang baik diperoleh oleh tim dari UI, meskipun belum cukup untuk mengamankan posisinya sebagai yang terbaik pada kategori prototype gasoline.
Selain ITS Team 1 dan Nakoela Hore, pada kategori yang sama ada pula Tim Unyil Ngayogyakarta dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Tim Cimahi Satu dari Politeknik TEDC Bandung, dan Tim Semar Proto dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, ketiganya masih belum memperoleh hasil perhitungan lewat race di lintasan, baik karena belum lolos tahap scrut maupun karena gagal menyelesaikan delapan lap lintasan. Hasil akhir dari race ini masih belum dapat dipastikan.
Sementara itu, sebuah mobil hemat energi berwarna merah milik salah satu peserta IEMC 2012 dari Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang terbakar di arena kompetisi mobil hemat energi tingkat nasional atau IEMC di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya pada hari ketiga (25/11).
"Kemungkinan besar terjadi kebocoran pada saluran bahan bakar mobil, sehingga tetesan bensin jatuh ke bagian kelistrikan mobil yang menyebabkan bagian mesin langsung disambar api yang semakin membesar," kata anggota dewan juri IEMC Dr Muhammad Nur Yuniarto.
Hingga kini, ITS Team 2 merupakan salah satu dari beberapa tim pertama yang menjajal lintasan Kenjeran Park tanpa masalah teknis, bahkan mobil dapat melalui delapan lap dengan torehan waktu yang baik yakni tidak lebih dari 28 menit dari 31 menit waktu maksimum yang diperbolehkan.
Hasilnya, konsumsi bahan bakar sebanyak 118,4443 kilometer per liter adalah nilai yang diperoleh oleh ITS Team 2 pada race percobaan pertamanya. "Jujur saja, hasil ini masih sangat jauh dari yang kami harapkan, sebab saat percobaan bisa mencapai 140 kilometer per liter," kata anggota ITS Team 2, Ardi Nugroho.
Apalagi, saat Tim ITS Sapu Angin mengikuti ajang SEM Asia 2012, perolehan kali ini tentunya jauh dari harapan. Saat itu, hasil 167 kilometer per liter adalah hasil terbaik ITS dalam kategori urban diesel yang sukses membawa ITS menjadi juara.
Setelah kembali mencoba race, diperoleh hasil pencapaian ITS Team 2 adalah sebesar 124,6330 kilometer per liter. Meski belum mencapai target, namun tim ITS masih dapat bernapas lega karena saingan satu-satunya mereka dari PNJ masih harus meloloskan mobilnya dari tahap scrut. "Kami masih akan mencoba lagi," katanya.
Di kelas prototype diesel, ITS Team 4 mampu mengonsumsi bahan bakar 343,869 kilometer per liter, sedangkan di kelas prototype listrik Tim Arjuna Hore (UI) mengonsumsi bahan bakar 165,247 kilometer per liter.
Di kelas urban gasoline diduduki Tim Horas USU dengan 139,367 kilometer per liter. Di kelas urban listrik yang tertinggi masih dicapai Tim Nusa Kencana (PNJ) yakni 45,982 kilometer per liter.

