Semarang (ANTARA) - Jajaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah VII Yogyakarta berkunjung ke Kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah, Semarang, Rabu, untuk memperkuat jalinan kerja sama.
Rombongan KPPU dipimpin oleh Kepala Bidang Penegakan Hukum KPPU Kanwil VII Yogyakarta Kamal Barok, Kepala Bagian Administrasi Septiana Winarpritanti dan Staf Bidang Kajian dan Advokasi Merry Marlina S.
Mewakili KPPU, Kamal menyampaikan bahwa saat ini sedang fokus dalam pengawasan peredaran komoditas, khususnya beras dan elpiji 3 kilogram (elpiji melon).
"Kami tadi memantau bagaimana peredaran beras dan elpiji 3 kg di pasar. Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ya," katanya.
Menurut dia, dua komoditas tersebut sangat rawan untuk terjadi penyimpangan dalam peredarannya di pasaran karena banyak dicari masyarakat.
"Beras SPHP ini punya potensi, siapapun yang punya akan dicari. Jadi, buat kesempatan kalau punya barang banyak. Yang terjadi di elpiji model berbeda," katanya.
Pada kesempatan itu, dibahas juga mengenai isu-isu terkini, seperti demo ojek online (ojol) yang terjadi di Ibu Kota dan kemungkinannya berimbas serupa ke daerah.
Kemudian, terkait informasi adanya beras oplosan di pasaran yang membuat masyarakat menjadi resah, terutama kaitannya membedakan beras oplosan maupun yang tidak.
KPPU meminta dukungan melalui pemberitaan apabila terjadi temuan-temuan penyimpangan di lapangan agar bisa segera dilakukan pengkajian dan ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kepala Perum LKBN Biro ANTARA Jateng Teguh Imam Wibowo menyampaikan terima kasih atas kunjungan jajaran KPPU Kanwil VII Yogyakarta.
Selama ini, kata dia, ANTARA selaku kantor berita selalu mengikuti informasi terkini dan memberitakannya, termasuk isu-isu yang terjadi di pusat dan berimbas ke daerah.
Yang jelas, Teguh menyampaikan kesiapannya bersinergi dengan KPPU yang sangat diperlukan untuk saling membantu dalam pengawasan persaingan usaha agar tidak ada yang dirugikan.

