Solo (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan melindungi para mahasiswa yang akan mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan dua program, yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Deputi Learning and Development BPJS Ketenagakerjaan Suwilwan Rachmat di sela pelepasan mahasiswa KKN di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan sesuai dengan peraturan dari Menteri Tenaga Kerja serta Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, mahasiswa KKN perlu mendapatkan perlindungan jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan kerja.
“Nah, tentu di kami BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan tupoksi melindungi dalam program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” katanya.
Ia mengatakan kerja sama dengan pihak UNS kali ini merupakan tahun kedua dan manfaatnya sudah dirasakan oleh para mahasiswa maupun UNS sendiri.
“Kami secara masif mendorong semua kampus untuk melindungi mahasiswa KKN. Yang terakhir kemarin UGM, Unnes juga sudah. Juga sudah beberapa kampus negeri dan swasta yang sudah kami cover,” katanya.
Ia mengatakan program perlindungan tersebut bukan hanya untuk mahasiswa yang tengah menjalankan KKN tetapi juga program PKL.
“Jadi kalau mahasiswa praktik itu kan mereka sudah masuk ke industri. Artinya mereka sudah keluar kampus, sudah seperti pekerja lainnya,” katanya.
Bahkan, untuk mahasiswa yang mengalami kecelakaan kerja, seperti halnya peserta yang lain juga berhak mendapatkan pendampingan hingga ia sembuh.
“Jadi walaupun ini programnya untuk mahasiswa tapi apa yang diterima manfaatnya sama dengan kawan-kawan industri. Termasuk mendapatkan pendampingan sampai dia sembuh, bahkan misalnya jika dia nanti harus pakai alat bantu jalan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Teguh Wiyono mengatakan program KKN Tematik adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNS bersama BPJS Ketenagakerjaan sekaligus Duta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berharap mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat menjadi perpanjangan tangan BPJS Ketenagakerjaan dalam menyosialisasikan program jaminan sosial kepada masyarakat. Dengan fokus di desa, pasar, dan UMKM, mahasiswa diharapkan mampu mengedukasi masyarakat yang belum memahami atau memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan pelatihan kepada mahasiswa terkait komunikasi efektif, filosofi jaminan sosial, dan pengenalan program jaminan sosial.
“Kami ingin memastikan mahasiswa paham betul manfaat program ini agar dapat menyampaikan informasi dengan tepat kepada masyarakat,” katanya.

