Magelang (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan saat ini sudah terbangun sebanyak 1.843 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam 5,5 bulan ini, dari 33.000 yang akan dibangun.
Dadan Hindayana di Magelang Senin mengatakan, target dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini adalah untuk 82,9 juta siswa/santri.
Sejauh ini, program MBG sudah menyasar kepada 5,3 juta penerima. Angka itu hampir sama dengan seluruh jumlah penduduk di Singapura.
"Jumlah penduduk kita 280 juta, ditarget sepertiganya, termasuk para santri," katanya.
SPPG di Pesantren, kata Dadan, juga diharapkan memberikan multiplier effect (efek pengganda) bagi pesantren maupun masyarakat sekitar.
"Sekali masak paling tidak butuh 300 kilogram sayur. Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga. Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran," katanya.
Direktur Utama (Dirut) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan Ismed Saputra menerangkan, dalam SPPG Pesantren sudah ada MoU dengan berbagai pihak dalam pembiayaan.
"Harapan kita semua bisa mengawal implementasi SPPG ini, sebagai bagian mengawal program Presiden," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Kabupaten Magelang KH M Yusuf Chudlori mengatakan, keberadaan SPPG pesantren bisa menjadi khusnul hidayah, atau pembukaan yang membawa keberkahan dan manfaat, termasuk menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto.
"Kita berharap pembangunan SPPG di sini, tuntas dalam waktu tiga atau empat bulan ke depan," katanya.
Baca juga: Legislator: Program MBG wujud perhatian pemerintah