Blora (ANTARA) - Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, memanfaatkan bangunan eks SD Negeri 4 Balun, Kecamatan Cepu, dengan anggaran pembangunan bersumber dari pemerintah pusat.
"Pengerjaan Sekolah Rakyat di Blora ini ditargetkan rampung dalam waktu 60 hari untuk pekerjaan renovasi bangunan bekas SDN 4 Balun, Kecamatan Cepu, Blora," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempua dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi di Blora, Sabtu.
Sekolah Rakyat ini, kata dia, nantinya akan dilengkapi dengan laboratorium, kamar mandi, tempat ibadah, ruang makan, dan ruang guru.
Luluk mengatakan pelaksanaan pembangunan di bawah koordinasi Kementerian PUPR, khususnya Ditjen Prasarana Strategis.
Pembangunannya, kata dia, akan berfokus pada rehabilitasi atap sekolah, kamar mandi, penambahan ruang serta yang lainnya.
Para siswanya, kata dia, nantinya tinggal di asrama dan gratis karena diperuntukkan siswa-siswi dari keluarga miskin, terutama yang masuk dalam kelompok desil 1 dan desil 2.
Terkait pelaksanaan pembangunan Sekolah Rakyat itu, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BPPKAD, DPUPR serta lainnya.
Dalam mendukung program Presiden Prabowo membangun Sekolah Rakyat itu, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Satuan Kerja Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan Republik Indonesia mengalokasikan anggaran tahun 2025 senilai Rp322.399.800.000 untuk se-Indonesia.
"Sekolah Rakyat di Cepu Blora ini ada dua rombongan belajar (Rombel) tingkat SMA. Dengan mengusung sistem boarding school atau berasrama," ujarnya.
Sesuai petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto, kata dia, tujuannya untuk memuliakan wong cilik (orang miskin).
Baca juga: Bank Jateng salurkan pinjaman Rp215 miliar untuk percepatan pembangunan di Blora

