Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberikan pendidikan politik terhadap kaum perempuan yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kudus guna meningkatkan pemahaman dan partisipasi mereka dalam demokrasi.
"Tim Penggerak PKK merupakan garda depan dalam membantu Pemkab Kudus melayani masyarakat. Untuk itulah, mereka juga perlu diberikan pendidikan politik agar makin paham," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris ditemui usai membuka acara Pendidikan Politik bagi Masyarakat Kader Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus di Gedung Lantai IV Setda Kudus, Jumat.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton, Ketua Tim Penggerak PKK Kudus Endah Endhayani Samani Intakoris, Plt. Asisten Administrasi Umum Setda Kudus Dwi Agung Hartono, dan Ketua KPU Kudus Ahmad Amir Faisol.
Dengan modal pengetahuan pendidikan politik , dia berharap bisa ditularkan kepada masyarakat sehingga pendidikan politik bisa menyebar ke tengah masyarakat.
Apalagi, kata dia, PKK memiliki jaringan sampai ke tingkat kecamatan, desa/kelurahan, RT, RW, dan dasawisma.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus M. Fitrianto mengungkapkan bahwa pendidikan politik merupakan sarana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan kelompok sasaran agar mampu memahami keberadaan tentang hak dan kewajibannya sebagai individu dan sebagai warga negara Indonesia.
"Salah satu kelompok sasaran yang perlu difasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan politik yaitu PKK," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa PKK yang memiliki jaringan hingga tingkat bawah. Hal ini akan menjadi organisasi yang strategis dalam mendukung program-program pemerintah, baik melalui 10 program pokok PKK maupun sosialisasi program pemerintah sampai di tingkat keluarga.
Dengan demikian, kata dia, program pemerintah akan berhasil apabila TP PKK selalu tampil di depan dalam memberikan dukungan.
Melalui pendidikan politik tersebut, dia mengharapkan bisa memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
"Kegiatan ini juga untuk menyatukan persepsi dalam mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kudus Tahun 2025—2030, yakni KUDUS SEHAT (Sejahtera, Harmoni, dan Taqwa)," ujarnya.
Tujuan lainnya, yakni untuk meningkatkan pemahaman terhadap organisasi wanita terkait dengan etika dan budaya politik yang berdasarkan Pancasila serta untuk terwujudnya Kabupaten Kudus yang kondusif.