Purwokerto (ANTARA) - Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar tes urine secara mendadak terhadap awak sarana perkeretaapian yang hendak berdinas.
Tes urine yang bertujuan untuk mengantisipasi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, khususnya menjelang masa Angkutan Lebaran 2025, itu berlangsung di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Service on Train, kompleks Stasiun Purwokerto, Banyumas, Selasa.
"Ini juga untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba dalam persiapan masa Angkutan Lebaran 2025 yang akan mulai dilaksanakan pada tanggal 21 Maret," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro di sela kegiatan.
Krisbiyantoro mengatakan bahwa tes urine tersebut menyasar awak sarana perkeretaapian yang hendak berdinas, antara lain, masinis, asisten masinis, polisi khusus kereta api (polsuska), dan teknisi kereta api dengan target 30 orang sebagai sampel yang diambil secara acak.
Menurut dia, KAI Purwokerto akan memberikan tindakan tegas atau sanksi jika ada yang terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba.
Dalam hal ini, kata dia, tindakan tegas tersebut berupa larangan berdinas di samping harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
"Tes urine tersebut diikuti 36 orang, alhamdulillah seluruh sampel dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkoba," katanya.
Ia mengatakan bahwa KAI Purwokerto tidak menutup kemungkinan kembali menggelar tes urine secara mendadak dan acak terhadap awak sarana perkeretaapian demi keselamatan perjalanan kereta api terutama pada masa Angkutan Lebaran 2025.
Pada masa Angkutan Lebaran 2025, kata dia, kereta api harus dimasinisi oleh awak sarana perkeretaapian yang andal serta tidak terlibat peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Lebih lanjut dia menyebutkan pada masa Angkutan Lebaran 2025 terdapat 21 kereta api dengan keberangkatan awal Daop 5 Purwokerto.
Selain itu, kata dia, wilayah KAI Purwokerto juga akan dilintasi 113 kereta api dari Daop lain.
"Karena menggunakan jalur ganda, rata-rata setiap 30 menit ada kereta api yang melintas," kata Krisbiyantoro.
Baca juga: KAI Purwokerto latih "frontliner" jelang angkutan Lebaran