Kudus (ANTARA) - Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum Kudus, Jawa Tengah, tidak membatasi peserta Audisi Umum Badminton 2024 yang nantinya dinyatakan lolos dan mendapatkan beasiswa, karena berapapun peserta audisi yang memiliki talenta terbaik bakal diterima sebagai atlet binaan.
"Berapapun jumlah peserta audisi yang dinyatakan layak oleh tim pencari bakat, akan kami terima karena kami tidak membatasi jumlah yang nantinya diterima PB Djarum," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin saat jumpa pers Audisi Umum PB Djarum 2024 di GOR Djarum Jati, Kudus, Sabtu.
Sementara jumlah peminat audisi umum beasiswa bulu tangkis di Kabupaten Kudus cukup tinggi, mencapai 1.966 pendaftar.
Sementara itu Susy Susanti, legenda bulutangkis Indonesia ikut memantau bakat dan potensi para peserta menilai animo peserta audisi umum tahun ini, yang diharapkan menjadi angin segar bagi kejayaan bulutangkis Indonesia, untuk meneruskan tongkat estafet prestasi gemilang yang sudah dicapai pendahulu.
"Yang membuat saya dan tim senang adalah tingginya animo dibarengi dengan teknik peserta yang merata dari berbagai sektor, serta tidak hanya mereka yang datang dari pulau Jawa saja, tapi juga yang di luar Pulau Jawa cukup mencuri perhatian. Ini tentu menjadi tren positif agar regenerasi bulutangkis tetap terjaga," ujar Susy Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 sektor tunggal putri.
Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994 tersebut juga mengapresiasi perjuangan para peserta yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum lebih dari satu kali.
Menurut dia, hal itu selaras dengan kriteria atlet yang dia bidik, yaitu bukan hanya sekadar pemain tapi merupakan petarung. Satu hari jelang final Audisi Umum, Susy juga sudah mengantongi beberapa kandidat peraih Super Tiket.
"Kriteria utama yang pasti kemampuan teknik, footwork, cara bermain, daya juang, dan jiwa petarung. Saya senang sekali karena di tahun ini banyak peserta memiliki jiwa petarung yang sangat baik, itu jadi sebuah modal. Mereka yang sudah ikut Audisi Umum lebih dari satu kali, punya elemen itu. Semangat dan perjuangan menjadi modal karena sudah merasakan bagaimana susahnya mencapai impian. Karena mereka menganggap kegagalan itu bukan menjadikan patah semangat tapi justru belajar dari itu," ujarnya.
La Ode Muhammad Ahsan Kamil, salah satu peserta U-11 Audisi Umum PB Djarum 2024 asal Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengakui sudah tiga kali mengikuti audisi umum mulai tahun 2022.
Dua kali gagal meraih Super Tiket, tak membuat Ahsan putus asa. Karena tahun ini kembali menginjakkan kaki dari Sorong ke Kudus untuk bersaing di kelompok U-11.
"Saya ingin seperti Kevin Sanjaya tidak patah semangat, meski pernah gagal ikut audisi umum PB Djarum, hingga akhirnya bisa memulai karier sebagai atlet binaan PB Djarum dan bisa menjadi juara dunia. Karena Kevin juga saya sangat ingin lolos ke tahap karantina dan diterima sebagai atlet binaan PB Djarum," ujarnya.
Baca juga: Sekdaprov sebut "event" ASBC 2024 dongkrak pertumbuhan ekonomi Jateng