Sejumlah kader PDIP berikan dukungan terhadap pasangan Hartopo-Mawahib
Kudus (ANTARA) - Sejumlah kader PDI Perjuangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberikan dukungan terhadap pasangan Hartopo-Mawahib sebagai calon bupati dan wakil bupati setempat.
Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus, pasangan Hartopo-Mawahib diusung koalisi Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
Subiyanto, mantan Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kota Kudus, Rabu, mengakui memberikan dukungan secara penuh terhadap Hartopo yang berpasangan dengan Mawahib meskipun PDI Perjuangan Kudus tidak memberikan dukungan.
Kader PDI Perjuangan yang memberikan dukungan terhadap Hartopo, kata dia, tidak hanya dirinya, tetapi cukup banyak, baik pengurus lama, mantan pengurus, maupun pengurus baru.
"Khusus yang hadir pada acara deklarasi dukungan terhadap Hartopo pada Selasa (27/8) malam di Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, baru dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Kaliwungu, dan Gebog," ujarnya.
Alasan mendukung Hartopo, kata dia, karena sebelumnya juga kader PDI Perjuangan sehingga memberikan dukungan terhadap teman seperjuangan tentunya tidak ada permasalahan.
Bahkan, kata dia, kader PDI Perjuangan yang masuk dalam struktural pengurus juga siap menerima konsekuensi ketika dukungannya berbeda dengan rekomendasi dukungan dari DPP PDI Perjuangan.
Sementara itu, Hartopo mengakui dukungan dari sejumlah kader tersebut merupakan inisiatif mereka sendiri. Bahkan, pada acara deklarasi dukungan di Desa Bacin pada Selasa (27/8) malam, hampir semua wilayah meminta hadir.
"Akan tetapi, oleh koordinatornya dibatasi PAC dari empat kecamatan serta sebagian ada yang dari ranting," ujarnya.
Hartopo mengakui tidak bisa menolak dukungan dari mereka sehingga ketika dukungan ternyata juga bertambah hingga dari sembilan kecamatan tentunya akan diterima di tempat tinggalnya nanti.
"Saya tegaskan, pihak yang mengoordinasi bukan saya, melainkan mereka sendiri. Jika mereka saja siap mendukung, masa saya tidak siap," ujarnya.
Terkait dengan bakal pasangan calon yang menjadi lawannya nanti mendapatkan dukungan banyak partai politik, Hartopo mengatakan bahwa pihaknya tidak ada permasalahan karena saat Pilkada 2018 juga hanya mendapatkan dukungan dari parpol cukup untuk bisa mendaftar ke KPU.
Parpol yang mendukung saat itu, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Pada Pilkada 2024 didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Pada Pilkada 2018, Hartopo yang maju mendampingi Muhammad Tamzil sebelumnya merupakan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kudus. Ketika kampanye juga terdapat pendukung beratribut serbamerah. Sementara itu, partai politik nonparlemen yang mendukung Hartopo-Mawahib, yakni Partai Perindo, Partai Bulan Bintang, dan PSI.
Jika sebagian kader PDI Perjuangan mendukung calon bupati berbeda dengan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, pemandangan serupa juga terjadi pada kader Partai Gerindra sebagian kadernya juga mendukung pasangan Samani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton yang mendapat dukungan dari PKB, PAN, PPP, Partai NasDem, Partai Hanura, dan PDI Perjuangan.
Baca juga: Ketua Bappilu PDIP Solo optimistis maju pilkada jelang penentuan rekomendasi
Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus, pasangan Hartopo-Mawahib diusung koalisi Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
Subiyanto, mantan Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kota Kudus, Rabu, mengakui memberikan dukungan secara penuh terhadap Hartopo yang berpasangan dengan Mawahib meskipun PDI Perjuangan Kudus tidak memberikan dukungan.
Kader PDI Perjuangan yang memberikan dukungan terhadap Hartopo, kata dia, tidak hanya dirinya, tetapi cukup banyak, baik pengurus lama, mantan pengurus, maupun pengurus baru.
"Khusus yang hadir pada acara deklarasi dukungan terhadap Hartopo pada Selasa (27/8) malam di Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, baru dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Kaliwungu, dan Gebog," ujarnya.
Alasan mendukung Hartopo, kata dia, karena sebelumnya juga kader PDI Perjuangan sehingga memberikan dukungan terhadap teman seperjuangan tentunya tidak ada permasalahan.
Bahkan, kata dia, kader PDI Perjuangan yang masuk dalam struktural pengurus juga siap menerima konsekuensi ketika dukungannya berbeda dengan rekomendasi dukungan dari DPP PDI Perjuangan.
Sementara itu, Hartopo mengakui dukungan dari sejumlah kader tersebut merupakan inisiatif mereka sendiri. Bahkan, pada acara deklarasi dukungan di Desa Bacin pada Selasa (27/8) malam, hampir semua wilayah meminta hadir.
"Akan tetapi, oleh koordinatornya dibatasi PAC dari empat kecamatan serta sebagian ada yang dari ranting," ujarnya.
Hartopo mengakui tidak bisa menolak dukungan dari mereka sehingga ketika dukungan ternyata juga bertambah hingga dari sembilan kecamatan tentunya akan diterima di tempat tinggalnya nanti.
"Saya tegaskan, pihak yang mengoordinasi bukan saya, melainkan mereka sendiri. Jika mereka saja siap mendukung, masa saya tidak siap," ujarnya.
Terkait dengan bakal pasangan calon yang menjadi lawannya nanti mendapatkan dukungan banyak partai politik, Hartopo mengatakan bahwa pihaknya tidak ada permasalahan karena saat Pilkada 2018 juga hanya mendapatkan dukungan dari parpol cukup untuk bisa mendaftar ke KPU.
Parpol yang mendukung saat itu, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Pada Pilkada 2024 didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Pada Pilkada 2018, Hartopo yang maju mendampingi Muhammad Tamzil sebelumnya merupakan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kudus. Ketika kampanye juga terdapat pendukung beratribut serbamerah. Sementara itu, partai politik nonparlemen yang mendukung Hartopo-Mawahib, yakni Partai Perindo, Partai Bulan Bintang, dan PSI.
Jika sebagian kader PDI Perjuangan mendukung calon bupati berbeda dengan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, pemandangan serupa juga terjadi pada kader Partai Gerindra sebagian kadernya juga mendukung pasangan Samani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton yang mendapat dukungan dari PKB, PAN, PPP, Partai NasDem, Partai Hanura, dan PDI Perjuangan.
Baca juga: Ketua Bappilu PDIP Solo optimistis maju pilkada jelang penentuan rekomendasi