Solo (ANTARA) - Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkomitmen mencetak kader unggul Muhammadiyah.
Ketua pelaksana DAD IMM Shabran 2025 Muhammad Perdama di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan komitmen tersebut terlihat pada kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) IMM yang ditutup pada Rabu (12/11).
Kegiatan yang berlangsung sejak Minggu (9/11) tersebut digelar di Aula Prof Yunahar Ilyas, Tabligh Institute Muhammadiyah Yogyakarta.
Sebanyak 52 peserta yang terdiri dari 24 immawati dan 28 immawan mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Agenda penutupan berlangsung khidmat dihadiri panitia, peserta, dan para instruktur. Muhammad Perdama mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
"DAD IMM Shabran tahun ini sangat berkesan, terutama karena kehadiran kembali immawati setelah beberapa tahun terakhir vakum. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami dan para panitia, namun juga menjadi semangat baru bagi IMM Shabran," katanya.
Ia menambahkan bahwa dukungan para instruktur dan pemateri sangat luar biasa.
"Para Master of Training (MoT) dipegang langsung oleh Ketua Umum PC IMM Sukoharjo Anas Asy’ari Nasuha, S.H., serta beberapa Ketua Umum komisariat lain. Kami juga menghadirkan pemateri dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan para alumni Pondok Hajjah Nuriyah Shabran yang turut membantu menyukseskan kegiatan ini," katanya.
Dama juga menyampaikan harapannya agar kegiatan DAD ini menjadi awal perjuangan kader muda Muhammadiyah.
"Semoga api perjuangan terus menyala dalam diri para kader. Pesan-pesan pemateri dan instruktur, terutama dalam aspek spiritualitas, intelektualitas, dan empati terhadap sesama, dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata. Kader hari ini adalah cermin bagi kepemimpinan Muhammadiyah di masa depan," katanya.
Dalam acara penutupan, panitia menghadirkan Dr. Syakir Jamaluddin, M.A., selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sekaligus Ketua Bidang IV Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Syakir berpesan agar para peserta senantiasa bersyukur karena telah diberi kesempatan mengikuti DAD.
"DAD bukan sekadar pelatihan, tetapi merupakan proses pembentukan insan yang utuh. Di dalamnya, aspek spiritual dan intelektual ditempa secara bersamaan," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa perkaderan adalah ruh gerakan dakwah Muhammadiyah.
"Melalui perkaderanlah Muhammadiyah dapat terus eksis dan berperan aktif dalam memajukan umat dan bangsa. Hidup bertauhid, berdakwah, dan menjunjung tinggi ajaran Islam merupakan kewajiban yang hanya dapat diwujudkan melalui organisasi. IMM adalah wadah yang tepat untuk itu," katanya.
Sebagai penutup kegiatan, panitia menyerahkan cinderamata kepada pihak pengelola Gedung Tabligh Institute Muhammadiyah Yogyakarta sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan fasilitas yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Rangkaian kegiatan kemudian diakhiri dengan kunjungan peserta ke Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Meski kegiatan DAD telah resmi ditutup, semangat perjuangan kader justru baru dimulai. Penutupan ini menjadi gerbang awal bagi para kader muda Muhammadiyah untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah dan kepemimpinan dalam persyarikatan dan umat.

