Pertamina Patra Niaga JBT perkuat keterampilan operator tanggulangi keadaan darurat di SPBU
Semarang (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) terus memperkuat tingkat wawasan dan keterampilan operator SPBU dalam menanggulangi keadaan darurat melalui Training Of Trainer (TOT) Batch 1 dan 2 Sales Area (SA) Semarang yang diadakan pada Selasa (20/8) dan Rabu (21/8), di Kota Semarang.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menjelaskan TOT tersebut bertujuan mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah pernah dibekali, tindak lanjut investigasi insiden, serta meningkatkan kesadaran dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja guna melakukan pencegahan insiden di SPBU.
"Sosialisasi ini merupakan bentuk tanggung jawab Pertamina Patra Niaga terhadap pelayanan dan kesiapsiagaan tanggap darurat di area SPBU agar bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," jelas Brasto.
Peserta pada kegiatan tersebut adalah operator dan pengawas SPBU di tingkat Kabupaten atau kota wilayah SA Semarang yang sudah ditunjuk oleh manager atau pemilik SPBU. Nantinya peserta akan berperan sebagai trainer pelatihan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di wilayah SPBU masing-masing.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi yaitu pemaparan di sebuah hotel di Semarang dan praktik di Lapangan Tenis Kantor Unit Regional Jawa Bagian Tengah.
Officer II Health, Safety, and Environment (HSE) Marketing Support Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Rifandi meyampaikan pelatihan dilakukan secara rutin dalam peningkatan kesiap siagaan tanggap darurat di masing-masing SPBU.
"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun kurang lebih 8 hingga 10 batch. Materi yang diberikan selain dari segi pelayanan kepada konsumen yang di sampaikan, juga terkait potensi bahaya yang ada di SPBU yang di sampaikan dari fungsi HSE, untuk menambah pengalaman operator juga dilakukan latihan praktik penggunaan APAR dengan api nyata,” kata Rifandi.
Salah satu peserta yaitu pekerja di SPBU 44.581.09 Desa Kradenan Vivit Mei Susanti mengungkapkan peningkatan wawasan melalui pelatihan ini sangat perlu untuk pekerja di SPBU.
"Kami bekerja bersinggungan dengan bahan yang mudah terbakar sehingga perlu keahlian khusus. Pelatihan ini sangat bermanfaat dan sangat perlu untuk di disebarkan ke semua anggota karyawan termasuk ke cleaning service juga memerlukan pengetahuan ini," katanya.
Harapan Pertamina Patra Niaga JBT dengan dilaksanakan praktik pelatihan APAR untuk semua operator ini bisa rutin di lakukan tiap 6 bulan, karena Pertamina akan selalu meningkatkan standar keselamatan, agar pekerja di SPBU memiliki keahlian dan memahami pengetahuan dalam teori api serta penggunaan APAR agar ketika keadaan darurat bisa melalukan tindakan yang tepat.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menjelaskan TOT tersebut bertujuan mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah pernah dibekali, tindak lanjut investigasi insiden, serta meningkatkan kesadaran dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja guna melakukan pencegahan insiden di SPBU.
"Sosialisasi ini merupakan bentuk tanggung jawab Pertamina Patra Niaga terhadap pelayanan dan kesiapsiagaan tanggap darurat di area SPBU agar bisa meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," jelas Brasto.
Peserta pada kegiatan tersebut adalah operator dan pengawas SPBU di tingkat Kabupaten atau kota wilayah SA Semarang yang sudah ditunjuk oleh manager atau pemilik SPBU. Nantinya peserta akan berperan sebagai trainer pelatihan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di wilayah SPBU masing-masing.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi yaitu pemaparan di sebuah hotel di Semarang dan praktik di Lapangan Tenis Kantor Unit Regional Jawa Bagian Tengah.
Officer II Health, Safety, and Environment (HSE) Marketing Support Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Rifandi meyampaikan pelatihan dilakukan secara rutin dalam peningkatan kesiap siagaan tanggap darurat di masing-masing SPBU.
"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun kurang lebih 8 hingga 10 batch. Materi yang diberikan selain dari segi pelayanan kepada konsumen yang di sampaikan, juga terkait potensi bahaya yang ada di SPBU yang di sampaikan dari fungsi HSE, untuk menambah pengalaman operator juga dilakukan latihan praktik penggunaan APAR dengan api nyata,” kata Rifandi.
Salah satu peserta yaitu pekerja di SPBU 44.581.09 Desa Kradenan Vivit Mei Susanti mengungkapkan peningkatan wawasan melalui pelatihan ini sangat perlu untuk pekerja di SPBU.
"Kami bekerja bersinggungan dengan bahan yang mudah terbakar sehingga perlu keahlian khusus. Pelatihan ini sangat bermanfaat dan sangat perlu untuk di disebarkan ke semua anggota karyawan termasuk ke cleaning service juga memerlukan pengetahuan ini," katanya.
Harapan Pertamina Patra Niaga JBT dengan dilaksanakan praktik pelatihan APAR untuk semua operator ini bisa rutin di lakukan tiap 6 bulan, karena Pertamina akan selalu meningkatkan standar keselamatan, agar pekerja di SPBU memiliki keahlian dan memahami pengetahuan dalam teori api serta penggunaan APAR agar ketika keadaan darurat bisa melalukan tindakan yang tepat.