Demak (ANTARA) - Sebanyak tiga desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ditetapkan sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang merupakan program percepatan dari Badan Pusat Statistik untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam mengelola dan memanfaatkan data desa.
"Ketiga desa tersebut, yakni Desa Tambirejo (Kecamatan Gajah), Desa Kenduren (Kecamatan Wedung), dan Desa Dempet (Kecamatan Dempet)," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto ditemui usai penetapan desa cantik di Gedung Bina Praja Demak, Selasa.
Dengan demikian, kata dia, hingga kini terdapat lima desa di Kabupaten Demak yang berstatus sebagai Desa Cantik, karena tahun lalu ada dua desa yang juga ditetapkan, yakni Desa Mutih Kulon (Kecamatan Wedung) dan Desa Tambakbulusan (Kecamatan Karangtengah).
Ia berharap tahun depan bisa bertambah, sedangkan lima desa tersebut bisa menjadi pioner dalam hal pengolahan data statistik.
"Nantinya, masing-masing desa punya agen secara mandiri yang akan melakukan pemutakhiran data statistik desa. Termasuk data kependudukan, baik jumlah kelahiran maupun kematian, serta data warga miskin," ujarnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Demak Henri Wagiyanto mengungkapkan bahwa program desa cantik ini merupakan program nasional, sehingga setiap kecamatan minimal ada satu desa.
"Kami sudah berupaya melakukan pendekatan ke desa. Baik melalui kondisi desanya yang sudah dilengkapi fasilitasi internet dan komputer, serta ada semangat dari kepala desanya," ujarnya.
Dengan penetapan tersebut, diharapkan menghasilkan perangkat desa yang menghasilkan agen statistik yang berkualitas dalam mengelola data. Apapun yang diminta data dari pusat bisa dipenuhi.
Harapannya, kata dia, masing-masing pemerintah desa memiliki data sendiri atau mandiri dengan data, sehingga bisa mendukung program pembangunan yang tepat sasaran.
"Jika saat ini baru lima desa, nantinya harus bisa bertambah. Targetnya, masing-masing kecamatan ada satu desa, sehingga tahun berikutnya bisa semua desa di Kabupaten Demak," ujarnya.
Manfaat yang diperoleh oleh masing-masing desa, kata dia, cukup banyak, termasuk bisa mempromosikannya ke luar terkait dengan potensi desanya, mulai dari potensi di bidang sumber daya alam, hingga daya tarik wisatanya.
Baca juga: Kota Semarang juarai lomba desa dan kelurahan se-Jateng