Pekalongan fasilitasi pelatihan kewirausahaan pembuatan hantaran
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memfasilitasi pelatihan kerja kewirausahaan pembuatan kerajinan hantaran bagi warga Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur.
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudinn di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membekali keterampilan pada warga agar bisa menambah penghasilan keluarga.
"Kami berharap apa yang diupayakan dan dilakukan oleh pemerintah daerah dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik sebagaimana mestinya oleh para peserta setelah mengikuti pelatihan tersebut," katanya.
Lurah Poncol Ahmad Asror mengatakan kegiatan pelatihan kerja kewirausahaan ini diikuti 40 peserta yang sebagian besar ibu rumah tangga.
Para peserta ini, kata dia, akan mengikuti pelatihan kerja kewirausahaan pembuatan hantaran tersebut selama dua hari yaitu Senin (22/7) hingga Selasa (23/7).
"Selama dua hari, kami mendapatkan fasilitas dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja berupa pelatihan desain kemasan dan craft berupa hantaran," katanya.
Menurut dia, bisnis hantaran pernikahan berpeluang meraup keuntungan cukup tinggi, apalagi belum banyak warga yang berkecimpung dalam usaha kerajinan hantaran,
"Oleh karena itu, pelatihan kerja usaha craft hantaran ini bisa menambah pengalaman dan variasi usaha baru bagi warga kami," katanya.
Baca juga: Berkat Program BRIncubator, UMKM asal Bandung sukses jualan kue macaron dengan omzet ratusan juta
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudinn di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membekali keterampilan pada warga agar bisa menambah penghasilan keluarga.
"Kami berharap apa yang diupayakan dan dilakukan oleh pemerintah daerah dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik sebagaimana mestinya oleh para peserta setelah mengikuti pelatihan tersebut," katanya.
Lurah Poncol Ahmad Asror mengatakan kegiatan pelatihan kerja kewirausahaan ini diikuti 40 peserta yang sebagian besar ibu rumah tangga.
Para peserta ini, kata dia, akan mengikuti pelatihan kerja kewirausahaan pembuatan hantaran tersebut selama dua hari yaitu Senin (22/7) hingga Selasa (23/7).
"Selama dua hari, kami mendapatkan fasilitas dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja berupa pelatihan desain kemasan dan craft berupa hantaran," katanya.
Menurut dia, bisnis hantaran pernikahan berpeluang meraup keuntungan cukup tinggi, apalagi belum banyak warga yang berkecimpung dalam usaha kerajinan hantaran,
"Oleh karena itu, pelatihan kerja usaha craft hantaran ini bisa menambah pengalaman dan variasi usaha baru bagi warga kami," katanya.
Baca juga: Berkat Program BRIncubator, UMKM asal Bandung sukses jualan kue macaron dengan omzet ratusan juta