Solo (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menginsipirasi pengembangan desa pada era digital melalui Program Desa BRILiaN Batch 2 Tahun 2024.
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan pada pelatihan Desa BRILiaN Batch 2 tahun 2024 ini ada lebih dari 500 desa dari berbagai wilayah yang ikut berpartisipasi.
"Mulai dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua, hingga Papua Barat," katanya.
Ia mengatakan Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
"Pada tahun 2024 BRI bekerja sama dengan Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) menjalankan seluruh rangkaian program ini," katanya.
Candra mengatakan sepanjang 2024 Program Desa BRILiaN dilaksanakan menjadi tiga batch. Untuk batch 1, tahap pelatihan telah selesai dan saat ini memasuki masa pendampingan secara langsung.
"Minggu kemarin telah dilakukan pelatihan untuk batch 2 kepada lebih dari 500 desa. Namun, hingga saat ini BRI masih membuka kesempatan bagi desa untuk bergabung di batch 3 yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus," katanya.
Sementara itu, kata dia, rangkaian Program Desa BRILiaN diawali dengan mengikuti tahapan pelatihan selama kurang lebih satu bulan. Beberapa kurikulumnya mencakup sejumlah topik antara lain kepemimpinan, kelembagaan desa dan BUMDes, kewirausahaan, inovasi desa, digitalisasi desa, teknik komunikasi, dan materi tematik lainnya.
Selanjutnya untuk memastikan implementasi hasil dari pembelajaran, BRI dan UNS akan melakukan pendampingan secara langsung kepada desa terpilih.
"Kami mengharapkan Program Desa BRILiaN mampu mendorong pengembangan desa melalui kepemimpinan yang kolaboratif dan inovatif dan juga mendorong desa harus mampu memanfaatkan digitalisasi sehingga dapat mempromosikan potensi unggulan desa untuk kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa," katanya.
Baca juga: Tegaskan komitmen pada ekonomi hijau, BRI tawarkan KPR Green Financing