Pj bupati harapkan seluruh pekerja di Banyumas terlindungi BPJAMSOSTEK
Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengharapkan seluruh pekerja di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terlindungi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Ditemui usai menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Rabu, ia mengaku prihatin karena saat menyerahkan secara simbolis santunan BPJAMSOSTEK, salah seorang ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan jatuh pingsan.
"Tadi ada kejadian yang cukup membuat kita merasa prihatin, ada yang jatuh pingsan karena saya tanya, keluarganya baru saja meninggal dan itu alhamdulillah semuanya dikaver oleh BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Ia mengharapkan cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Banyumas makin meningkat dan bisa menjamin masyarakat pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia.
Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari kalangan pekerja sektor informal di Kabupaten Banyumas.
"Termasuk bagaimana upaya kita di sektor BPJS Kesehatan untuk mencapai cakupan peserta hingga 98 persen warga Kabupaten Banyumas dalam dua bulan ke depan, sekarang sudah 95 persen," katanya.
Terkait dengan peringatan Hari Buruh Internasional tersebut, ia mengaku senang karena kegiatan tersebut dapat diikuti oleh ribuan buruh dari berbagai perusahaan di Banyumas dengan penuh semangat.
Bahkan, kata dia, kegiatan tersebut juga diisi dengan donor darah yang diikuti oleh para buruh sebagai bentuk kontribusi dalam penyediaan stok darah di PMI Kabupaten Banyumas.
Selain itu, ujar dia, donor darah menjadi salah satu upaya untuk mengidentifikasi awal gejala penularan HIV/AIDS.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto mengatakan pihaknya selalu terlibat dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat pekerja sebagai bagian dari sosialisasi program-program yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK.
"Termasuk dalam kegiatan May Day ini, kami menyerahkan secara simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris peserta dan santunan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) kepada seorang penerima manfaat," katanya.
Santunan program Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan beasiswa pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi untuk dua anak diberikan kepada Nining Pangestuti yang merupakan ahli waris dari almarhum Gunawan Riyant Tulandi.
Santunan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), JHT, JP, dan beasiswa diberikan kepada Siti Mukaromah yang merupakan ahli waris dari almarhum Septian Pamungkas, sedangkan santunan program JKP diberikan kepada penerima manfaat atas nama Marwati.
Antony mengatakan ketiga penerima santunan itu dihadirkan supaya dalam peringatan Hari Buruh Internasional tersebut, masyarakat pekerja di Banyumas bisa mengetahui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Ia menjelaskan pekerja yang sudah ikut empat program yang terdiri atas JHT, JP, JKK, dan JKM berhak mendapatkan JKP tanpa iuran tambahan.
"Tadi santunan program JKP yang diberikan sebesar Rp985.950 per bulan selama enam bulan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto mengatakan peringatan Hari Buruh Internasional tersebut juga diisi dengan senam sehat bersama yang diikuti ribuan pekerja beserta keluarga.
"Secara keseluruhan, kami menyediakan 12.000 lembar tiket doorprize (undian berhadiah) namun dari peserta yang hadir, ada yang pegang 2-3 tiket. Hadiah yang kami sediakan sebanyak 597 buah, antara lain 11 unit sepeda motor, sepeda listrik, kulkas, dan lain-lain," katanya.
Ia mengatakan dana yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan maupun undian berhadiah, antara lain berasal dari Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo), perbankan, dan BPJS.
Baca juga: Peserta JKN di Purwokerto rasakan kemudahan pelayanan BPJS Kesehatan
Ditemui usai menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Rabu, ia mengaku prihatin karena saat menyerahkan secara simbolis santunan BPJAMSOSTEK, salah seorang ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan jatuh pingsan.
"Tadi ada kejadian yang cukup membuat kita merasa prihatin, ada yang jatuh pingsan karena saya tanya, keluarganya baru saja meninggal dan itu alhamdulillah semuanya dikaver oleh BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Ia mengharapkan cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Banyumas makin meningkat dan bisa menjamin masyarakat pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia.
Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari kalangan pekerja sektor informal di Kabupaten Banyumas.
"Termasuk bagaimana upaya kita di sektor BPJS Kesehatan untuk mencapai cakupan peserta hingga 98 persen warga Kabupaten Banyumas dalam dua bulan ke depan, sekarang sudah 95 persen," katanya.
Terkait dengan peringatan Hari Buruh Internasional tersebut, ia mengaku senang karena kegiatan tersebut dapat diikuti oleh ribuan buruh dari berbagai perusahaan di Banyumas dengan penuh semangat.
Bahkan, kata dia, kegiatan tersebut juga diisi dengan donor darah yang diikuti oleh para buruh sebagai bentuk kontribusi dalam penyediaan stok darah di PMI Kabupaten Banyumas.
Selain itu, ujar dia, donor darah menjadi salah satu upaya untuk mengidentifikasi awal gejala penularan HIV/AIDS.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Antony Sugiarto mengatakan pihaknya selalu terlibat dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat pekerja sebagai bagian dari sosialisasi program-program yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK.
"Termasuk dalam kegiatan May Day ini, kami menyerahkan secara simbolis santunan BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris peserta dan santunan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) kepada seorang penerima manfaat," katanya.
Santunan program Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan beasiswa pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi untuk dua anak diberikan kepada Nining Pangestuti yang merupakan ahli waris dari almarhum Gunawan Riyant Tulandi.
Santunan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), JHT, JP, dan beasiswa diberikan kepada Siti Mukaromah yang merupakan ahli waris dari almarhum Septian Pamungkas, sedangkan santunan program JKP diberikan kepada penerima manfaat atas nama Marwati.
Antony mengatakan ketiga penerima santunan itu dihadirkan supaya dalam peringatan Hari Buruh Internasional tersebut, masyarakat pekerja di Banyumas bisa mengetahui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Ia menjelaskan pekerja yang sudah ikut empat program yang terdiri atas JHT, JP, JKK, dan JKM berhak mendapatkan JKP tanpa iuran tambahan.
"Tadi santunan program JKP yang diberikan sebesar Rp985.950 per bulan selama enam bulan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto mengatakan peringatan Hari Buruh Internasional tersebut juga diisi dengan senam sehat bersama yang diikuti ribuan pekerja beserta keluarga.
"Secara keseluruhan, kami menyediakan 12.000 lembar tiket doorprize (undian berhadiah) namun dari peserta yang hadir, ada yang pegang 2-3 tiket. Hadiah yang kami sediakan sebanyak 597 buah, antara lain 11 unit sepeda motor, sepeda listrik, kulkas, dan lain-lain," katanya.
Ia mengatakan dana yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan maupun undian berhadiah, antara lain berasal dari Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo), perbankan, dan BPJS.
Baca juga: Peserta JKN di Purwokerto rasakan kemudahan pelayanan BPJS Kesehatan