Semarang (ANTARA) - Edo Leonard merayakan perjalanannya selama tujuh tahun sebagai weeding stylist and conceptor yang dikemas dalam gambaran behind the scene atau privy from yang berlangsung selama tiga hari, Jumat sampai Minggu (2-4/2/2024).
"Ini merupakan gambaran proses kreatif mulai dari mencetuskan ide hingga membuatnya menjadinya, karena kalau ide tidak divisualisasikan maka ya hanya akan sebatas menjadi ide," kata Edo Leonard, di lantai dua Openaire Resto Bar Market Semarang tempat acara Privy from berlangsung.
Ia menjelaskan dengan Privy from Edo Leonard, diharapkan masyarakat bisa mengetahui sekaligus memahami proses kreatif dari stylist untuk mewujudkan impian dari klien.
Nuansa dekorasi yang dipilih untuk merayakan '7 Years of Artistry' Styled by Edo Leonard, merupakan ambience earthy tone alias warna-warna membumi dengan dominasi warna krem, cokelat muda, dan putih.
"Ada tujuh instalasi untuk menjadikan dream comes true, mulai dari instalasi moodboard tema acara sampai selebrasi acara puncak. Kami tidak sekadar memilih konsep sesuai dengan tren saat ini, tetapi bagaimana bisa menarasikannya ke bentuk visual," katanya.
Signiture clasic and classy, kata Edo, menjadi selera yang selalu ia usung dan divisualisasikan dalam konsep yang bisa memorable bagi pasangan pengantin sampai kapan pun.
"Classic dan timeless, menjadi ciri khas utama kami dalam mewujudkan konsep pernikahan yang memorable untuk para kliennya. Melalui Privy, Edo Leonard ingin menyampaikan bahwa mengkonsep (styled) tidak hanya krusial untuk menciptakan keseluruhan paket yang terlihat indah, estetik dan megah, tapi juga penuh makna," katanya.
Edo menambahkan sebuah acara yang memorable bukanlah dari pemilihan tema yang fantastis atau dramatis, namun yang paling penting adalah total look dan cara menata (styling) acara itu sehingga semua elemen pendukung dari acara tersebut seperti menyatu secara effortless dalam sebuah
orkestrasi yang indah dalam balutan
narasi yang menceritakan konsep yang
indah dari acara tersebut.