Semarang (ANTARA) - Masyarakat sering kali mengalami fenomena listrik “njeglek”, yang berarti sekering/alat proteksi di rumah mati secara otomatis sehingga listrik padam.
Penyebab dari "njeglek"/mati listrik di rumah ini ternyata ada 3 jenis penyebab umumnya lho, yuk simak apa kata PLN.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi menjelaskan secara gamblang penyebab njeglek ini dan cara mengatasinya.
“Penyebab listrik 'njeglek' ini umumnya ada 3, pertama karena korsleting alat/ instalasi listrik, kedua kerusakan pada miniature circuit breaker (MCB), dan terakhir pemakaian alat listrik di rumah yang melebihi daya terpasang," ungkapnya.
MCB adalah perangkat yang digunakan untuk membatas arus listrik dan pengaman ketika ada beban lebih sehingga menghindari potensi adanya kebakaran/ bahaya lain yang dapat ditimbulkan oleh listrik.
Penyebab pertama yaitu adanya korsleting pada peralatan /instalasi listrik di rumah, MCB akan menjalankan fungsinya sebagai pengaman dan mematikan arus listrik.
Soffin mengimbau kepada pelanggan PLN untuk secara rutin melakukan pengecekan instalasi listrik di rumah dan alat listriknya.
“Kabel yang terputus/rusak seperti karena digigit tikus atau penyebab lain bisa berbahaya, pelanggan wajib melakukan pengecekan rutin untuk menghindari bahaya kelistrikan”, tutur Soffin.
Pada saat instalasi awal dibuat dan dipasang listrik oleh PLN, pelanggan telah membuat Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang menjadi berkas persyaratan awal pemasangan listrik di rumah sehingga dipastikan aman. Namun seiring berjalannya waktu instalasi di rumah terkadang mengalami kerusakan yang rutin harus dicek mandiri oleh pelanggan.
Penyebab kedua adalah MCB yang mengalami kerusakan, menurut Soffin jika terdapat kerusakan pada MCB timnya akan melakukan penggantian/ perbaikan.
“MCB merupakan milik PLN dan menjadi salah satu instrumen kelengkapan meter listrik. Jika terdapat kerusakan pada MCB, PLN akan langsung melakukan penggantian tanpa dipungut biaya, pelanggan cukup menghubungi petugas PLN melalui kanal layanan kami yang telah tersedia yaitu telepon Contact Center (CC) 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile menu pengaduan”, jelasnya
Penyebab terakhirnya adalah pemakaian alat listrik di rumah yang melebihi daya terpasang. “bjeglek” atau “njebret” ini sering dijumpai pada rumah berdaya listrik rendah. Maka hal ini menjadi penyebab yang paling sering muncul.
Contoh sederhana adalah ketika daya listrik di rumah dengan daya 450 VA, kemudian total penggunaan peralatan elektronik yg dipakai melebihi pembatas (2 A) untuk daya 450 VA, maka secara otomatis MCB yang merupakan alat proteksi/ pengaman jaringan akan bekerja untuk mematikan aliran listrik di rumah.
Soffin menjelaskan agar tidak mengalami njeglek karena kurang daya ini, pelanggan dapat mengajukan prosedur tambah daya.
“Tambah daya sangatlah mudah, apalagi saat ini sedang ada promo PLN Semarak Awal Tahun. Pelanggan bisa tambah saya hingga 5.500 VA hanya dengan membayar 202.400 rupiah saja!" ungkapnya.
Menurutnya, promo program Semarak Awal Tahun ini dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan cukup bertransaksi pembayaran tagihan/ beli token senilai minimal 50,000 rupiah melalui PLN Mobile dan bisa mengklaim voucher promo tambah dayanya.
“Setelah mendapat voucher, pelanggan bisa melanjutkan transaksi tambah saya melalui PLN Mobile. Di menu pembayaran masukkan kode voucher dan nominal biayanya sudah langsung terdiskon. Promo ini hanya berlaku sampai 31 Januari 2024, bagi pelanggan yang belum mengakses mungkin harus segera bergegas karena waktu promo akan habis," tutup Soffin. ***

