Bawaslu Semarang ajak mahasiswa menjadi pengawas TPS
Semarang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang, Jawa Tengah, mengajak kalangan mahasiswa ikut berperan aktif menjadi pengawas tempat pemungutan suara saat pemungutan suara Pemilihan Umum 2024.
"Ini mayoritas pengalaman pertama untuk kalian dalam pemilu. Jadi, terlibatlah dan awasilah prosesnya agar berkualitas dan berintegritas," kata Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman di hadapan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Arief Rahman saat penandatanganan perjanjian kerja sama Bawaslu Kota Semarang dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Penandatanganan perjanjian kerja sama Bawaslu Kota Semarang dengan FISIP UIN Walisongo dilakukan berbarengan dengan kegiatan "Sewindu FISIP UIN Walisongo" yang dihadiri ratusan mahasiswa.
Pokok perjanjian kerja sama meliputi akomodasi peran mahasiswa sebagai pengawas partisipatif dan aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui perjanjian itu, Arief mengajak mahasiswa terlibat aktif menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan dengan cara mengambil peran sebagai pengawas tempat pemungutan suara (TPS).
Untuk menjadi pengawas TPS, syaratnya juga mudah, salah satunya batasan usia minimal 21 tahun, sehingga membuka peluang bagi generasi milenial dan generasi Z untuk ikut mengawasi proses pemilu.
"Pemilu tidak lepas dari pelanggaran sehingga semuanya harus jeli dan melek untuk menangkal, salah satunya terkait politik uang," tegasnya.
Arief menegaskan bahwa semua pihak, tidak terkecuali mahasiswa, harus berani menolak dan melawan praktik politik uang dengan melaporkan ke bawaslu jika menemukan pelanggaran tersebut pada Pemilu 2024.
Selain itu, ia juga menyampaikan soal domisili mahasiswa yang berasal dari luar Kota Semarang untuk memilih di daerah asal atau mengurus pindah pemilih agar hak suaranya terakomodasi.
"Kami berharap civitas akademik juga bisa membantu mendata secara kolektif mahasiswanya yang pada hari H pemungutan suara tidak kembali ke daerah asal agar hak pilihnya terlindungi," katanya.
Baca juga: Bawaslu minta partisipasi warga cegah pelanggaran pemilu ditingkatkan
"Ini mayoritas pengalaman pertama untuk kalian dalam pemilu. Jadi, terlibatlah dan awasilah prosesnya agar berkualitas dan berintegritas," kata Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman di hadapan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Arief Rahman saat penandatanganan perjanjian kerja sama Bawaslu Kota Semarang dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Penandatanganan perjanjian kerja sama Bawaslu Kota Semarang dengan FISIP UIN Walisongo dilakukan berbarengan dengan kegiatan "Sewindu FISIP UIN Walisongo" yang dihadiri ratusan mahasiswa.
Pokok perjanjian kerja sama meliputi akomodasi peran mahasiswa sebagai pengawas partisipatif dan aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui perjanjian itu, Arief mengajak mahasiswa terlibat aktif menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan dengan cara mengambil peran sebagai pengawas tempat pemungutan suara (TPS).
Untuk menjadi pengawas TPS, syaratnya juga mudah, salah satunya batasan usia minimal 21 tahun, sehingga membuka peluang bagi generasi milenial dan generasi Z untuk ikut mengawasi proses pemilu.
"Pemilu tidak lepas dari pelanggaran sehingga semuanya harus jeli dan melek untuk menangkal, salah satunya terkait politik uang," tegasnya.
Arief menegaskan bahwa semua pihak, tidak terkecuali mahasiswa, harus berani menolak dan melawan praktik politik uang dengan melaporkan ke bawaslu jika menemukan pelanggaran tersebut pada Pemilu 2024.
Selain itu, ia juga menyampaikan soal domisili mahasiswa yang berasal dari luar Kota Semarang untuk memilih di daerah asal atau mengurus pindah pemilih agar hak suaranya terakomodasi.
"Kami berharap civitas akademik juga bisa membantu mendata secara kolektif mahasiswanya yang pada hari H pemungutan suara tidak kembali ke daerah asal agar hak pilihnya terlindungi," katanya.
Baca juga: Bawaslu minta partisipasi warga cegah pelanggaran pemilu ditingkatkan