Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Jawa Tengah Afif Nurhidayat mengatakan tim percepatan penurunan stunting harus bekerja lebih keras dalam mencapai target yang ada, antara lain dengan meningkatkan kerja sama, koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling perkuat komitmen.
"Kolaborasi luar biasa sudah dilaksanakan tahun 2023, tepatnya pada intervensi gizi spesifik, melalui program Sobo Hebat Sedulur Selawase pada November 2023, yang memberikan hasil cukup signifikan," katanya di Wonosobo, Jumat.
Ia menyampaikan, berdasarkan penimbangan bulan Februari 2024, menunjukkan angka stunting turun menjadi 15,26 persen, dimana tahun 2024 merupakan periode terakhir pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, dengan target secara nasional 14 persen.
Di sisi lain berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilaksanakan pada April-Oktober 2023, menunjukkan data angka stunting Kabupaten Wonosobo naik menjadi 29 persen.
"Menyikapi hasil survei SKI, maka di tahun 2024 kiranya kita perlu kembali berbenah, mengevaluasi intervensi yang telah kita lakukan, agar ditemukan kelemahan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kolaborasi menjadi kunci utama, mengingat banyaknya elemen yang harus diintervensi, yakni mulai dari remaja, ibu hamil, ibu menyusui, hingga bayi dan balita," ungkapnya.
Menurut Afif, intervensi yang perlu dikejar dan diupayakan bersama, adalah pencegahan agar tidak ada lagi balita stunting baru yang muncul, yaitu dengan kuatkan kemitraan yang sinergis di antara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan Wonosobo bebas stunting.
"Sehingga jalannya program dan kerja sama dapat berkontribusi untuk mencapai target 14 persen pada tahun 2024, bahkan untuk mewujudkan Wonosobo menuju zero new stunting," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo Dyah Retno Sulistiyowati menjelaskan Rembuk Stunting kali ini menjadi sarana evaluasi kegiatan stunting yang sudah dilakukan pada tahun 2023, dan merencanakan apa yang akan dilakukan di tahun 2024 dan 2025.
"Yang sudah dilakukan di 2023, kurangnya seperti apa, guna menentukan treatment yang tepat pada tahun berikutnya. Kemudian menggalang komitmen dan kerja sama dengan semua pihak yang terlibat. Stunting bukan permasalahan sepele, jadi perlu edukasi yang masif kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia Wonosobo cukup krusial, sehingga upaya preventif pencegahan harus terus digencarkan semaksimal mungkin. Jangan hanya terpaku pada angka, namun perlunya secara kolaboratif melakukan upaya dan usaha riil dalam melakukan pencegahan.
Berita Terkait
UIN Walisongo-Diskominfo Wonosobo wujudkan penguatan literasi digital
Selasa, 3 September 2024 14:49 Wib
Polres Wonosobo gelar apel Bhabinkamtibmas untuk pengamanan pilkada
Senin, 2 September 2024 13:11 Wib
Polres Wonosobo terjunkan 29 personel amankan "Dieng Culture Festival"
Sabtu, 24 Agustus 2024 17:51 Wib
Baznas RI resmikan balai ternak di Wonosobo
Selasa, 20 Agustus 2024 20:30 Wib
Berpotensi Indikasi Geografis, Tejo tinjau budi daya domba Wonosobo
Kamis, 15 Agustus 2024 18:17 Wib
Polres Wonosobo gencar edukasi penegakan hukum lalu lintas
Selasa, 6 Agustus 2024 13:57 Wib
Bupati: atraksi balon udara bagian mendongkrak pariwisata di Wonosobo
Sabtu, 3 Agustus 2024 21:22 Wib
Java Balloon Attraction, kemas balon udara jadi industri pariwisata
Sabtu, 3 Agustus 2024 6:02 Wib