Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2023 menurun menjadi sebesar 137,5 miliar dolar AS dari sebesar 139,3 miliar dolar AS pada Mei 2023 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah.
Kendati demikian, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi cadangan devisa pada bulan lalu tersebut tetap tinggi, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Adapun posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Maka dari itu, BI menilai bahwa cadangan devisa bulan saat ini tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sebelumnya, BI mencatat ULN pemerintah mencapai 194,1 miliar dolar AS pada April 2023, relatif stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194 miliar dolar AS.
Berita Terkait
BI Jateng: Penurunan harga komoditas pangan kurangi tekanan inflasi
Sabtu, 4 Mei 2024 12:46 Wib
Perusahaan di Banyumas Raya tidak terdampak fluktuasi kurs rupiah
Jumat, 3 Mei 2024 17:00 Wib
17 negara ikut pertemuan bisnis dan investasi di Jateng
Jumat, 26 April 2024 20:44 Wib
BI Jateng: Optimisme masyarakat terhadap perekonomian tetap kuat
Jumat, 26 April 2024 8:34 Wib
Rekening penampung kredit bank pemerintah catat transaksi mencurigakan
Selasa, 23 April 2024 8:52 Wib
Menteri PPPA ingin perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi
Senin, 22 April 2024 1:11 Wib
Ratusan juta raib dikuras komplotan pengganjal kartu ATM, satu pelaku dibekuk Polisi
Selasa, 16 April 2024 16:10 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib