Kudus, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berupaya meningkatkan minat baca masyarakat dengan menyediakan perpustakaan mini atau pojok baca digital di kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) yang setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat.
"Dengan adanya pojok baca digital, diharapkan minat baca masyarakat semakin meningkat," kata Bupati Kudus Hartopo ditemui usai meresmikan pojo baca digital di kompleks Mall Pelayanan Publik Kudus, Selasa.
Pengunjung MPP, kata dia, yang hendak mengurus perizinan, sambil menunggu giliran tentunya bisa memanfaatkan waktu luang tersebut untuk membaca buku yang tersedia, sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan.
"Mari tingkatkan literasi terhadap bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Semoga dapat mendorong peningkatan budaya literasi," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani menambahkan Pojok Baca Digital selain menyediakan buku bacaan, juga menyediakan sarana prasarana digital seperti smart TV, komputer dan tablet android yang sudah diinstal aplikasi Ipusnas yang merupakan aplikasi perpustakaan digital milik Perpustakaan Nasional RI dan perpustakaan digital milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus, serta permainan edukasi.
Dukungan anggaran untuk membuat pojok baca digital tersebut, diakui berasal dari Pemerintah Pusat sebesar Rp235 juta yang digunakan untuk pengadaan mebel dan peralatan pendukung lainnya. Mulai dari perangkat komputer, buku 700 eksemplar, tablet lima unit, smart tv satu unit, serta sarana pendukung lainnya.
Alasan menempatkan pojok baca digital di kompleks MPP, kata dia, karena tempat tersebut setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat yang hendak mengurus berbagai perizinan maupun pelayanan lainnya.
"Kami ingin memberikan kemudahan masyarakat yang membutuhkan bahan bacaan, terutama warga yang tengah mengurus berbagai kepentingan di MPP," ujarnya.
Mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, kata dia, juga diperkenankan memanfaatkan pojok baca tersebut karena dilengkapi fasilitasi komputer dan jaringan internet.
Upaya meningkatkan minat baca masyarakat, katanya, tak hanya lewat pojok baca, melainkan juga berupaya menyambangi sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMP dengan membawa mobil perpustakaan keliling yang memiliki seribuan koleksi buku.