Jakarta (ANTARA) - Tim Nasional Maroko masih membuka pintu untuk striker Chelsea Hakim Ziyech meski sempat ada perselisihan dengan pelatih sebelum negara itu akhirnya lolos ke final Piala Dunia 2022, Federasi Sepak Bola Maroko menyatakan, Rabu.
"Pintu Tim Nasional terbuka untuk semua pemain Maroko, terlepas dari perbedaan yang ada di antara mereka," kata Ketua Federasi Sepak Bola Maroko Fouzi Lekjaa dalam satu pertemuan Dewan Federasi.
Ziyech pada Februari menyatakan dirinya tidak akan bermain lagi untuk timnas negaranya setelah pelatih Vahid Halilhodzic yang menurunkan pemain berusia 28 tahun saat pertandingan Piala Afrika, mencela dia karena tidak disiplin.
Lekjaa mengatakan pada Rabu bahwa "tidak ada yang bisa menghentikan pemain Maroko bermain untuk tim nasional, apakah itu Ziyech, (bek kanan Noussair) Mazraoui atau siapa pun."
Dia mengatakan akan membahas "keyakinan pribadi" ini dengan Halilhodzic saat pelatih itu telah kembali dari liburan akhir bulan ini.
Halilhodzic, mantan pemain Nantes dan Paris Saint-Germain, mengatakan bahwa Ziyech "kurang respek" dan bisa "menghancurkan tim".
Meskipun sukses membawa tim lolos ke final Piala Dunia tahun depan di Qatar, Halilhodzic mendapat kritik di Maroko karena pilihan strategi bermainnya dan beredar rumor tentang kemungkinan kepergiannya.
Lekjaa mengatakan pada Rabu bahwa pelatih Bosnia-Prancis berusia 69 tahun "saat ini masih menjadi pelatih tim nasional ... tetapi hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan".
Maroko lolos ke Piala Dunia bulan lalu setelah melewati babak play-off melawan Republik Demokratik Kongo.
Di Qatar, Maroko akan menghadapi Kroasia, Belgia dan Kanada pada Grup F.