Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengizinkan para pelaku usaha membuka aktivitas objek wisata selama Ramadhan dengan syarat pengunjung mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa pemkot mempersilakan tempat wisata beroperasi namun waktunya disesuaikan serta pengunjung maupun pengelola wisata tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kami merespons cepat agar pariwisata di daerah tetap hidup dan tumbuh menggeliat karena ini menjadi salah satu fokus utama kami untuk melakukan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Afzan Arslan yang akrab disapa Aaf juga menyakini dengan berdirinya Taman Wisata Air Kencana akan membawa keberkahan daerah dalam upaya memulihkan perekonomian dari sektor pariwisata.
"Saat ini, Taman Wisata Air Kencana menjadi wisata primadona daerah yang mampu membawa daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini. Akan tetapi, kami mengingatkan para pengunjung harus tetap mematuhi protokol kesehatan ketat karena kasus COVID-19 belum selesai," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga Sutarno menambahkan pihaknya mengizinkan seluruh objek wisata yang dikelola oleh pemkot beroperasi namun dengan perubahan waktu yang berbeda.
"Jika sebelum Ramadhan jam operasional seperti Taman Wisata Air Kencana dibuka mulai pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB kini menjadi pukul 15.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Adapun objek wisata lainnya tetap dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB," katanya.
Ia menyebutkan, sejumlah objek wisata yang dimiliki Pemkot Pekalongan antara lain Taman Wisata Air Kencana, Museum Batik Pekalongan, dan Pusat Informasi Mangrove (PIM).
Sutarno mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah PAD) dari sektor pariwisata, pihaknya berupaya mempromosikan objek wisata melalui media sosial, menggandeng organisasi perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI), serta duta wisata.
"Adapun target PAD 2022 dari sektor pariwisata sebesar Rp2,8 miliar, namun saat ini sudah tercapai lebih dari Rp1,8 miliar. Jadi, kami optimistis target PAD akan bisa terlampaui," katanya.