Satgas Pangan pastikan ketersedian minyak goreng curah di Solo
Solo (ANTARA) - Satgas Pangan Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, telah melakukan pengecekan dan memastikan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran wilayah Solo, hingga Rabu ini masih ada.
Tim Satgas Pangan Polresta Surakarta bersama Dinas Perdagangan dan Bulog setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah distributor, pedagang besar hingga tingkat pengecer di kawasan Pasar Legi Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Tim satgas pangan yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak bersama Disdag dan Bulog setempat pertama mendatangi distributor CV Makmur Santoso di kawasan Pasar Legi Kestalan Solo. Pada tempat itu, minyak goreng curah memang pasokan terlambat sehingga tidak ada stok.
Namun, CV Makmur Santoso mendapatkan pasokan rata-rata mencapai 23 ton per minggu dari Semarang dan minyak goreng kemasan premium stok cukup banyak. Harga minyak goreng curah dijual Rp15.300 hingga Rp15.500 per kg
Tim Satgas Pangan kemudian melakukan sidak ke CV Surabaya yang terletak di sebelah timur Pasar Legi Solo. Tim kemudian menuju ke distrbutor ketiga di CV Santoso kawasan Pasar Legi Solo, stok minyak goreng curah banyak dan sedang melayani antrean pedagang eceran dengan dibatasi dua jerigen ukuran per jerigen 17 kg setiap pembeli.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak kegiatan sidak yang sekian kalinya dari Satgas pangan yang terdiri, dari Polresta Surakarta, Dinas Perdagangan, dan Bulog setempat ini, untuk melihat fakta riil di lapangan khusus dengan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran.
"Kami sudah menyisir alur distribusi atau tata niaga mulai dari distributor kemudian ke pedagang besar, dan pengecer atau konsumen. Dimana minyak goreng curah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11/2022, disebutkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dijual Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg," kata Kapolres.
Hasil pengecekan di lapangan, kata Kapolres, ada beberapa distribusi atau suplay minyak goreng curah sudah beberapa hari ini, tidak ada. Namun, ada di beberapa baik distributor maupun pengecer lainnya di Pasar Legi Solo, untuk stok masih ada dan aman.
Kapolres mengatakan harga minyak goreng curah pada tingkat pengecer di pasar Solo masih bervariasi tidak sesuai dengan HET. Jadi masih ada harga Rp15.750/kg hingga Rp17.000/kg. Namun, timnya juga mendapatkan harga minyak goreng curah di tingkat distributor langsung melayani konsumen baik usaha mikro kecil dan masyarakat seperti di CV Makmur Santoso menjual kepada konsumen langsung dengan harga Rp15.500/kg sesuai HET.
Dia mengatakan jika dijual kepada pedagang pengecer dengan harga Rp15.300 per kg maka diidentifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian ditindaklanjuti dengan koordinasi dan evaluasi tim Satgas pangan daerah untuk memberikan solusi.
"Satgas pangan turun ke lapangan pada intinya memastikan pertama ketersediaan minyak goreng curah di pasaran dan dipastikan ada. Memang ada beberapa distribusi pasokan mengalami hambatan, tetapi di beberapa titik lain stok minyak goreng curah ada di pasaran," katanya.
Kedua untuk harga minyak minyak goreng curah masih bervariasi. Walau ditemukan di beberapa titik harga minyak goreng curah sampai ke tingkat pengecer dan konsumen ada di bawah HET Rp15.000 per kg hingga Rp15.300 per kg, meski di tempat lain menemukan harga di atas HET Rp15.750 per kg.
Polri pada prinsipnya mengawal baik kebijakan pemerintah terkait dengan menentukan HET minyak goreng curah di pasaran dan kami jamin ketersediaan stok betul-betul ada di lapangan. Pihaknya berharap tidak ada penyimpangan dalam distribusi atau tata niaga, tidak ada penimbunan, penyimpangan, memainkan harga dan seterusnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Surakarta Erni Susiatun mengatakan dengan dikeluarkan SK Mendag Nomor 11/2022 terkait dengan HET minyak goreng curah Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kg. Disdag Kota Surakarta akan terus melakukan monitoring di lapangan baik itu, kepada distributor maupun kepada pengecer.
Menurut dia, alur tersebut, akan dipantau tempat distribusi hingga penjualan dan pihaknya juga mensosialisasikan ke seluruh masyarakat terutama pelaku usaha untuk penjualan sesuai HET. Kendala di lapangan akan diinventarisasi akan dijadikan bahan evaluasi untuk mendapatkan solusi ke depan.
Tim Satgas Pangan Polresta Surakarta bersama Dinas Perdagangan dan Bulog setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah distributor, pedagang besar hingga tingkat pengecer di kawasan Pasar Legi Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Tim satgas pangan yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak bersama Disdag dan Bulog setempat pertama mendatangi distributor CV Makmur Santoso di kawasan Pasar Legi Kestalan Solo. Pada tempat itu, minyak goreng curah memang pasokan terlambat sehingga tidak ada stok.
Namun, CV Makmur Santoso mendapatkan pasokan rata-rata mencapai 23 ton per minggu dari Semarang dan minyak goreng kemasan premium stok cukup banyak. Harga minyak goreng curah dijual Rp15.300 hingga Rp15.500 per kg
Tim Satgas Pangan kemudian melakukan sidak ke CV Surabaya yang terletak di sebelah timur Pasar Legi Solo. Tim kemudian menuju ke distrbutor ketiga di CV Santoso kawasan Pasar Legi Solo, stok minyak goreng curah banyak dan sedang melayani antrean pedagang eceran dengan dibatasi dua jerigen ukuran per jerigen 17 kg setiap pembeli.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak kegiatan sidak yang sekian kalinya dari Satgas pangan yang terdiri, dari Polresta Surakarta, Dinas Perdagangan, dan Bulog setempat ini, untuk melihat fakta riil di lapangan khusus dengan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran.
"Kami sudah menyisir alur distribusi atau tata niaga mulai dari distributor kemudian ke pedagang besar, dan pengecer atau konsumen. Dimana minyak goreng curah sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11/2022, disebutkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dijual Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg," kata Kapolres.
Hasil pengecekan di lapangan, kata Kapolres, ada beberapa distribusi atau suplay minyak goreng curah sudah beberapa hari ini, tidak ada. Namun, ada di beberapa baik distributor maupun pengecer lainnya di Pasar Legi Solo, untuk stok masih ada dan aman.
Kapolres mengatakan harga minyak goreng curah pada tingkat pengecer di pasar Solo masih bervariasi tidak sesuai dengan HET. Jadi masih ada harga Rp15.750/kg hingga Rp17.000/kg. Namun, timnya juga mendapatkan harga minyak goreng curah di tingkat distributor langsung melayani konsumen baik usaha mikro kecil dan masyarakat seperti di CV Makmur Santoso menjual kepada konsumen langsung dengan harga Rp15.500/kg sesuai HET.
Dia mengatakan jika dijual kepada pedagang pengecer dengan harga Rp15.300 per kg maka diidentifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian ditindaklanjuti dengan koordinasi dan evaluasi tim Satgas pangan daerah untuk memberikan solusi.
"Satgas pangan turun ke lapangan pada intinya memastikan pertama ketersediaan minyak goreng curah di pasaran dan dipastikan ada. Memang ada beberapa distribusi pasokan mengalami hambatan, tetapi di beberapa titik lain stok minyak goreng curah ada di pasaran," katanya.
Kedua untuk harga minyak minyak goreng curah masih bervariasi. Walau ditemukan di beberapa titik harga minyak goreng curah sampai ke tingkat pengecer dan konsumen ada di bawah HET Rp15.000 per kg hingga Rp15.300 per kg, meski di tempat lain menemukan harga di atas HET Rp15.750 per kg.
Polri pada prinsipnya mengawal baik kebijakan pemerintah terkait dengan menentukan HET minyak goreng curah di pasaran dan kami jamin ketersediaan stok betul-betul ada di lapangan. Pihaknya berharap tidak ada penyimpangan dalam distribusi atau tata niaga, tidak ada penimbunan, penyimpangan, memainkan harga dan seterusnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Surakarta Erni Susiatun mengatakan dengan dikeluarkan SK Mendag Nomor 11/2022 terkait dengan HET minyak goreng curah Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kg. Disdag Kota Surakarta akan terus melakukan monitoring di lapangan baik itu, kepada distributor maupun kepada pengecer.
Menurut dia, alur tersebut, akan dipantau tempat distribusi hingga penjualan dan pihaknya juga mensosialisasikan ke seluruh masyarakat terutama pelaku usaha untuk penjualan sesuai HET. Kendala di lapangan akan diinventarisasi akan dijadikan bahan evaluasi untuk mendapatkan solusi ke depan.