Purwokerto (ANTARA) - Pakar hidrologi dan sumber daya air dari Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D. mengingatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya mencegah banjir guna mendukung program pengurangan risiko bencana.
"Masyarakat tentunya perlu berperan aktif dalam berbagai upaya mencegah banjir, terutama pada puncak musim hujan seperti sekarang ini," kata Yanto, Ph.D. di Purwokerto, Kamis.
Upaya pencegahan bencana banjir bisa dilakukan dengan cara sederhana mulai dari skala rumah tangga.
"Dalam artian upaya antisipasi bisa dilakukan di lingkungan terkecil di lingkungan masyarakat, dalam hal ini peran aktif seluruh warga terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir sangat diperlukan," katanya.
Pada skala mikro, yaitu skala rumah tangga, pencegahan banjir dapat dilakukan dengan normalisasi saluran air, memasang pipa resapan, hingga membuat sumur resapan dan biopori.
"Normalisasi saluran air, pemasangan pipa resapan hingga pembuatan sumur resapan dan biopori tentunya dapat dioptimalkan melalui peran aktif masyarakat secara bersama-sama," katanya.
Secara prinsip, pencegahan banjir dilakukan dengan cara menjaga agar kemampuan saluran air lebih besar dari aliran air yang melewatinya, atau sebaliknya, membuat air yang mengalir lebih kecil daripada kemampuan saluran mengalirkan air," katanya.
Ia menyebutkan salah satu penyebab banjir yang sering terjadi adalah karena mengecilnya saluran karena pendangkalan atau penyumbatan.
"Terkait dengan hal ini normalisasi saluran tentunya diperlukan untuk mengembalikan saluran pada kondisi seperti semula," katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi banjir masih perlu tetap jadi prioritas pada tahun 2022.
"Mitigasi banjir masih perlu menjadi program prioritas guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan," katanya.
Di daerah hulu, konservasi lahan dan rehabilitasi lahan kritis wajib untuk mencegah banjir.
Sementara di daerah hilir, yang pada umumnya berupa wilayah permukiman, pembangunan infrastruktur mitigasi banjir, seperti sumur resapan dan biopori harus dikerjakan.
Baca juga: Mensos Risma tinjau korban banjir di Pekalongan
Baca juga: Pemkot cari solusi permukiman warga bantaran sungai di Surakarta
Berita Terkait
Pemda alokasikan Rp3,8 miliar bangun drainase dan trotoar Jalan Sunan Kudus
Selasa, 23 April 2024 14:49 Wib
BPJS Ketenagakerjaan peduli korban banjir di Demak
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Senin, 22 April 2024 13:46 Wib
Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir
Senin, 22 April 2024 13:02 Wib
Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir
Minggu, 21 April 2024 6:11 Wib
H-1 Lebaran, berikut prakiraan cuaca di Jawa Tengah dan Semarang
Selasa, 9 April 2024 7:13 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Banjir di Jalan Kaligawe Semarang sudah mulai surut
Sabtu, 6 April 2024 17:01 Wib