Dinkes Boyolali fokus vaksinasi anak 6-11 tahun dukung PTM
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah tetap fokus kegiatan percepatan vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) agar segera terbentuk kekebalan komunal di lingkungan sekolah di wilayah itu.
"Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali yang tidak meliburkan sekolah untuk jenjang TK, SD dan SMP pada liburan Natal dan tahun baru, dimanfaatkan untuk menggenjot percepatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun agar segera dapat diselesaikan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
"Pada Rabu ini, kami melakukan vaksinasi dengan target sasaran sebanyak 4.626 anak di 34 titik yang tersebar di 11 kecamatan di Boyolali. Kegiatan ada yang digelar di sekolah dan balai desa setempat," kata Puji Astuti.
Menurut dia, sebelas kecamatan tersebut, yakni Boyolali Kota ada 1.100 sasaran, Cepogo 637 sasaran, Gladagsari (510), Sambi (108), Musuk (536), Andong (358), Simo (327), Nogosari (170), Ampel (147), Ngemplak (425), dan Banyusono (308). Sehingga, total sasaran 4.626 anak.
Kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Boyolali dilaksanakan oleh petugas Puskesmas masing-masing wilayah kecamatan dibantu Dinkes. Titik vaksinasi yang terpenting mendekatkan lokasi sekolah yang sudah siap.
Dia mengatakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Boyolali untuk dosis pertama sudah mencapai 29.720 sasaran atau sekitar 31,35 persen dari jumlah yang ditargetkan 95.426 sasaran.
"Kami berharap vaksinasi anak di Boyolali dapat diselesaikan pada pertengahan Januari 2022 untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka," katanya.
Sementara itu, realisasi cakupan program vaksinasi di Boyolali, hingga Rabu (29/12), untuk dosis pertama sebanyak 775.973 sasaran atau 92,85 persen dari target 835.772 sasaran dan dosis kedua mencapai 663.809 sasaran atau 79,42 persen.
Sedangkan untuk perkembangan kasus aktif COVID-19 di Boyolali masih ada dua pasien, yakni satu orang menjalani perawatan di rumah sakit dan satu lainnya isolasi mandiri.
"Satu pasien terkonfirmasi asal Kecamatan Teras dirawat di RS hasil tracing kontak erat kasus sebelumnya dan satu lainnya asal Andong, diketahui positif saat persiapan operasi, tetapi tidak ada keluhan atau orang tanpa gejala. Rencananya hari ini Dinkes melakukan pelacakan keluarga di Andong," katanya.
"Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali yang tidak meliburkan sekolah untuk jenjang TK, SD dan SMP pada liburan Natal dan tahun baru, dimanfaatkan untuk menggenjot percepatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun agar segera dapat diselesaikan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
"Pada Rabu ini, kami melakukan vaksinasi dengan target sasaran sebanyak 4.626 anak di 34 titik yang tersebar di 11 kecamatan di Boyolali. Kegiatan ada yang digelar di sekolah dan balai desa setempat," kata Puji Astuti.
Menurut dia, sebelas kecamatan tersebut, yakni Boyolali Kota ada 1.100 sasaran, Cepogo 637 sasaran, Gladagsari (510), Sambi (108), Musuk (536), Andong (358), Simo (327), Nogosari (170), Ampel (147), Ngemplak (425), dan Banyusono (308). Sehingga, total sasaran 4.626 anak.
Kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Boyolali dilaksanakan oleh petugas Puskesmas masing-masing wilayah kecamatan dibantu Dinkes. Titik vaksinasi yang terpenting mendekatkan lokasi sekolah yang sudah siap.
Dia mengatakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di Boyolali untuk dosis pertama sudah mencapai 29.720 sasaran atau sekitar 31,35 persen dari jumlah yang ditargetkan 95.426 sasaran.
"Kami berharap vaksinasi anak di Boyolali dapat diselesaikan pada pertengahan Januari 2022 untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka," katanya.
Sementara itu, realisasi cakupan program vaksinasi di Boyolali, hingga Rabu (29/12), untuk dosis pertama sebanyak 775.973 sasaran atau 92,85 persen dari target 835.772 sasaran dan dosis kedua mencapai 663.809 sasaran atau 79,42 persen.
Sedangkan untuk perkembangan kasus aktif COVID-19 di Boyolali masih ada dua pasien, yakni satu orang menjalani perawatan di rumah sakit dan satu lainnya isolasi mandiri.
"Satu pasien terkonfirmasi asal Kecamatan Teras dirawat di RS hasil tracing kontak erat kasus sebelumnya dan satu lainnya asal Andong, diketahui positif saat persiapan operasi, tetapi tidak ada keluhan atau orang tanpa gejala. Rencananya hari ini Dinkes melakukan pelacakan keluarga di Andong," katanya.