Racika Palm Batang tanam 6.000 bibit mangrove
Batang (ANTARA) - Komunitas Remaja Anticandu Narkotika Pencinta Alam Lingkungan Manusia (Racika Palm) Kabupaten Batang, Jawa Tengah menanam 6.000 bibit mangrove di pesisir pantai Desa Denasri Wetan, Kecamatan Batang, Minggu.
Ketua Komunitas Racika Palm Kabupaten Batang Ucup di Batang, Minggu mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove sebagai upaya mencegah abrasi dan intrusi air laut yang dikhawatirkan akan semakin meluas.
"Hari ini kami menanam 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora mucronata di bantaran sungai dan persawahan yang terdampak rob. Oleh karena itu, kami berusaha menyelamatkan area yang terdampak rob agar tidak semakin meluas," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya penanaman mangrove di lokasi terdampak ini diharapkan masyarakat setempat ikut memelihara tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik karena nantinya fungsinya dapat dinikmati oleh warga dari ancaman abrasi maupun instrusi air laut.
"Kami berharap bibit mangrove yang ditanam ini akan tumbuh dan berfungsi dengan baik untuk melindungi area pesisir di wilayah Kabupaten Batang, khususnya di pesisir pantai Desa Denasri dari ancaman abrasi dan intrusi air laut," katanya.
Peserta dari Organisasi Pecinta Alam Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kabupaten Batang Naila Halisya mengaku dirinya bersama rekannya merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit mangrove.
"Saya senang sekali dapat ikut berpartisipasi dalam penanaman bibit mangrove ini. Kami berharap penanaman bibit mangrove dapat bermanfaat untuk kelangsungan ekosistem air," katanya.
Naila menambahkan banjir dan rob yang sering terjadi di Kabupaten Batang bisa segera teratasi dan tidak semakin meluas ke daerah lain.
"Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat maupun komunitas pecinta lingkungan bisa melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai agar tingkat abrasi maupun instrusi air laut dapat dicegah," katanya seraya menambahkan kegiatan penanaman dalam rangka HUT ke-26 Racika Palm.
Ketua Komunitas Racika Palm Kabupaten Batang Ucup di Batang, Minggu mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove sebagai upaya mencegah abrasi dan intrusi air laut yang dikhawatirkan akan semakin meluas.
"Hari ini kami menanam 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora mucronata di bantaran sungai dan persawahan yang terdampak rob. Oleh karena itu, kami berusaha menyelamatkan area yang terdampak rob agar tidak semakin meluas," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya penanaman mangrove di lokasi terdampak ini diharapkan masyarakat setempat ikut memelihara tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik karena nantinya fungsinya dapat dinikmati oleh warga dari ancaman abrasi maupun instrusi air laut.
"Kami berharap bibit mangrove yang ditanam ini akan tumbuh dan berfungsi dengan baik untuk melindungi area pesisir di wilayah Kabupaten Batang, khususnya di pesisir pantai Desa Denasri dari ancaman abrasi dan intrusi air laut," katanya.
Peserta dari Organisasi Pecinta Alam Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kabupaten Batang Naila Halisya mengaku dirinya bersama rekannya merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit mangrove.
"Saya senang sekali dapat ikut berpartisipasi dalam penanaman bibit mangrove ini. Kami berharap penanaman bibit mangrove dapat bermanfaat untuk kelangsungan ekosistem air," katanya.
Naila menambahkan banjir dan rob yang sering terjadi di Kabupaten Batang bisa segera teratasi dan tidak semakin meluas ke daerah lain.
"Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat maupun komunitas pecinta lingkungan bisa melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai agar tingkat abrasi maupun instrusi air laut dapat dicegah," katanya seraya menambahkan kegiatan penanaman dalam rangka HUT ke-26 Racika Palm.