Kondisi 13 awak kapal asing positif COVID-19 di Cilacap mulai membaik
Purwokerto (ANTARA) - Kondisi 13 awak kapal asing yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Cilacap, Jawa Tengah, mulai membaik, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi.
"Kondisi semuanya baik, menunggu evaluasi," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan Genome Squencing yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta terhadap spesimen COVID-19 dari seluruh awak kapal yang terkonfirmasi positif tersebut.
Baca juga: Seorang awak kapal asing positif COVID-19 meninggal di Cilacap
Menurut dia, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan apakah virus corona yang menginfeksi mereka merupakan varian baru (B1617) yang merebak di India atau bukan mengingat kapal tersebut membawa muatan gula rafinasi dari India.
"Infonya di Jakarta juga antre sampai ribuan," katanya.
Disinggung mengenai penanganan terhadap jenazah salah satu awak kapal yang meninggal dunia, Pramesti mengatakan berdasarkan informasi dari agen, keluarga sudah mengizinkan awal kapal berinisial DRQ (50) itu untuk dikremasi.
Oleh karena itu, kata dia, jenazah DRQ telah dikremasi di Krematorium Giri Laya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (15/5).
Baca juga: 13 awak kapal dari India positif COVID-19 dalam kondisi stabil
"Terkait dengan pemulangan abu jenazah DRQ ke negara asalnya, itu merupakan ranah Kedutaan Besar Filipina," katanya.
Seperti diwartakan, sebanyak 13 awak kapal berbendera asing yang hendak bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan tujuh awak kapal lainnya negatif.
Kapal berbendera Panama yang diketahui bernama MV Hilma Bulker serta diawaki 20 warga negara Filipina itu membawa muatan berupa gula rafinasi dari India.
Saat tiba di Cilacap pada tanggal 25 April 2021, pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap anak buah kapal tersebut dan mendapati mereka secara umum tampak sehat.
Namun hasil pemeriksaan antigen menunjukkan tiga dari 20 awak kapal itu tertular COVID-19 sehingga kemudian dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metode reaksi rantai polimerase atau PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.
Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021 pukul 17.14 WIB, menunjukkan bahwa tiga ABK tersebut positif tertular COVID-19.
Selanjutnya, petugas KKP Kelas II-A Cilacap pada tanggal 28 April 2021 melakukan pengambilan sampel genome dari tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.
Pada 30 April hingga 4 Mei 2021 awak kapal berbendera asing tersebut dievakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap pada mereka.
Hasilnya menunjukkan 13 awak kapal positif terserang COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap, salah seorang di antaranya butuh perhatian serius, yakni DRQ.
Sementara tujuh awak kapal lainnya dinyatakan tidak terinfeksi virus corona dan menjalani isolasi mandiri di dalam kapal. Dalam perkembangannya, salah seorang dari tujuh awak kapal yang menjalani isolasi mandiri tersebut dinyatakan positif COVID-19, sehingga total ada 14 orang yang terkonfirmasi positif.
Akan tetapi pada hari Selasa (11/5), pukul 02.25 WIB, DRQ dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap, sehingga awak kapal yang positif COVID-19 masih tersisa 13 orang.
Baca juga: 188 WNI awak kapal World Dream menuju Pulau Sebaru Kecil jalani observaasi Covid-19
"Kondisi semuanya baik, menunggu evaluasi," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan Genome Squencing yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta terhadap spesimen COVID-19 dari seluruh awak kapal yang terkonfirmasi positif tersebut.
Baca juga: Seorang awak kapal asing positif COVID-19 meninggal di Cilacap
Menurut dia, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan apakah virus corona yang menginfeksi mereka merupakan varian baru (B1617) yang merebak di India atau bukan mengingat kapal tersebut membawa muatan gula rafinasi dari India.
"Infonya di Jakarta juga antre sampai ribuan," katanya.
Disinggung mengenai penanganan terhadap jenazah salah satu awak kapal yang meninggal dunia, Pramesti mengatakan berdasarkan informasi dari agen, keluarga sudah mengizinkan awal kapal berinisial DRQ (50) itu untuk dikremasi.
Oleh karena itu, kata dia, jenazah DRQ telah dikremasi di Krematorium Giri Laya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (15/5).
Baca juga: 13 awak kapal dari India positif COVID-19 dalam kondisi stabil
"Terkait dengan pemulangan abu jenazah DRQ ke negara asalnya, itu merupakan ranah Kedutaan Besar Filipina," katanya.
Seperti diwartakan, sebanyak 13 awak kapal berbendera asing yang hendak bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19, sedangkan tujuh awak kapal lainnya negatif.
Kapal berbendera Panama yang diketahui bernama MV Hilma Bulker serta diawaki 20 warga negara Filipina itu membawa muatan berupa gula rafinasi dari India.
Saat tiba di Cilacap pada tanggal 25 April 2021, pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap anak buah kapal tersebut dan mendapati mereka secara umum tampak sehat.
Namun hasil pemeriksaan antigen menunjukkan tiga dari 20 awak kapal itu tertular COVID-19 sehingga kemudian dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metode reaksi rantai polimerase atau PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.
Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021 pukul 17.14 WIB, menunjukkan bahwa tiga ABK tersebut positif tertular COVID-19.
Selanjutnya, petugas KKP Kelas II-A Cilacap pada tanggal 28 April 2021 melakukan pengambilan sampel genome dari tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.
Pada 30 April hingga 4 Mei 2021 awak kapal berbendera asing tersebut dievakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap pada mereka.
Hasilnya menunjukkan 13 awak kapal positif terserang COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap, salah seorang di antaranya butuh perhatian serius, yakni DRQ.
Sementara tujuh awak kapal lainnya dinyatakan tidak terinfeksi virus corona dan menjalani isolasi mandiri di dalam kapal. Dalam perkembangannya, salah seorang dari tujuh awak kapal yang menjalani isolasi mandiri tersebut dinyatakan positif COVID-19, sehingga total ada 14 orang yang terkonfirmasi positif.
Akan tetapi pada hari Selasa (11/5), pukul 02.25 WIB, DRQ dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap, sehingga awak kapal yang positif COVID-19 masih tersisa 13 orang.
Baca juga: 188 WNI awak kapal World Dream menuju Pulau Sebaru Kecil jalani observaasi Covid-19