UMP alokasikan beasiswa sebesar Rp2,2 miliar untuk kader persyarikatan
Jangan sampai kader-kader kita yang potensial, tidak bisa melanjutkan pendidikan,...
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalokasikan beasiswa sebesar Rp2,2 miliar untuk kader persyarikatan, kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso.
“Kami fasilitasi para kader muda untuk bisa melanjutkan di UMP. 48 program studi dan 11 fakultas yang ada di UMP, mulai dari program D3, Sarjana, sampai Pascasarjana, kita siapkan beasiswa untuk anak-anak IPM. Kami siapkan Rp2,2 miliar untuk mereka para kader calon penerus bangsa," katanya di Purwokerto, Kamis (25/3).
Jebul mengatakan hal itu dalam rangkaian kegiatan Muktamar Ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang dihadiri secara langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Dr Ibnu Hasan, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman, dan Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah Nurul Huda.
Dalam hal ini, UMP menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Ke-22 IPM yang digelar secara daring pada tanggal 25-28 Maret 2021.
Terkait dengan beasiswa tersebut, Rektor menyerukan kepada seluruh kader persyarikatan yang ada di seluruh Indonesia untuk bisa melanjutkan kuliahnya di UMP.
"Jangan sampai kader-kader kita yang potensial, tidak bisa melanjutkan pendidikan, itu akan menjadi kerugian bagi kita semua," katanya.
Baca juga: Dosen Fikes UMP patenkan metode AMBYAR AE
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman mengatakan muktamar di UMP merupakan sejarah karena dilakukan secara daring mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda.
"Pikir kita adalah pendekatan yang melampaui zaman. Muktamar kali ini bukan hanya sejarah, bukan hanya historis, tetapi kita bisa syiarkan dakwah Muhammadiyah secara keseluruhan, bahwa pelajar yang berkemajuan adalah pelajar yang berkeadilan dan juga pelajar yang bisa memberikan contoh teladan," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak kader di seluruh Indonesia untuk berkontribusi memberikan ide terbaik, sehingga ada sejarah baik yang dibuat dan ditulis bersama.
"Kalau fisik mungkin akan sirna oleh zaman, tetapi sejarah keilmuan dan pergerakan akan selalu dikenang. Mudah-mudahan kenangan indah itu muncul dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto ke depan," katanya. (tgr)
Baca juga: Prodi Teknik Laboratorium Medik UMP gelar sumpah profesi
Baca juga: FH UMP gelar talkshow bertajuk Hukum dan HAM
“Kami fasilitasi para kader muda untuk bisa melanjutkan di UMP. 48 program studi dan 11 fakultas yang ada di UMP, mulai dari program D3, Sarjana, sampai Pascasarjana, kita siapkan beasiswa untuk anak-anak IPM. Kami siapkan Rp2,2 miliar untuk mereka para kader calon penerus bangsa," katanya di Purwokerto, Kamis (25/3).
Jebul mengatakan hal itu dalam rangkaian kegiatan Muktamar Ke-22 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang dihadiri secara langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Dr Ibnu Hasan, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman, dan Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah Nurul Huda.
Dalam hal ini, UMP menjadi tuan rumah pelaksanaan Muktamar Ke-22 IPM yang digelar secara daring pada tanggal 25-28 Maret 2021.
Terkait dengan beasiswa tersebut, Rektor menyerukan kepada seluruh kader persyarikatan yang ada di seluruh Indonesia untuk bisa melanjutkan kuliahnya di UMP.
"Jangan sampai kader-kader kita yang potensial, tidak bisa melanjutkan pendidikan, itu akan menjadi kerugian bagi kita semua," katanya.
Baca juga: Dosen Fikes UMP patenkan metode AMBYAR AE
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman mengatakan muktamar di UMP merupakan sejarah karena dilakukan secara daring mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda.
"Pikir kita adalah pendekatan yang melampaui zaman. Muktamar kali ini bukan hanya sejarah, bukan hanya historis, tetapi kita bisa syiarkan dakwah Muhammadiyah secara keseluruhan, bahwa pelajar yang berkemajuan adalah pelajar yang berkeadilan dan juga pelajar yang bisa memberikan contoh teladan," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak kader di seluruh Indonesia untuk berkontribusi memberikan ide terbaik, sehingga ada sejarah baik yang dibuat dan ditulis bersama.
"Kalau fisik mungkin akan sirna oleh zaman, tetapi sejarah keilmuan dan pergerakan akan selalu dikenang. Mudah-mudahan kenangan indah itu muncul dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto ke depan," katanya. (tgr)
Baca juga: Prodi Teknik Laboratorium Medik UMP gelar sumpah profesi
Baca juga: FH UMP gelar talkshow bertajuk Hukum dan HAM