Purbalingga (ANTARA) - Pengelola Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, Jawa Tengah, terus mengintensifkan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) guna meningkatkan pelayanan bagi wisatawan.
"Owabong Purbalingga telah tersertifikasi 'Indonesia Care' dari Kemenparekraf dengan komitmen kuat menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE," kata anggota tim CHSE Perumda Owabong Febri Ika Puspitasari di Purbalingga, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan ketika berada di lokasi destinasi wisata.
Sementara itu, dia menambahkan sesuai dengan tata tertib protokol kesehatan maka seluruh pengunjung yang masuk Owabong dibatasi jumlahnya untuk memenuhi standar jarak fisik yang aman.
Selain itu setiap karyawan dan pengunjung juga wajib menggunakan masker ketika berada di area Owabong.
"Sebelum masuk objek wisata, karyawan dan pengunjung wajib melakukan cuci tangan baik menggunakan sabun ataupun menggunakan cairan pembersih tangan yang telah disediakan," katanya.
Selain itu, kata dia, sebelum masuk objek wisata juga ada pengukuran suhu tubuh dan juga ada pengurangan kontak fisik dengan menggunakan sistem pembayaran nontunai.
"Selain itu ada ruang transit dan P3K dan tenaga medis dengan alat pelindung diri yang lengkap," katanya.
Untuk meningkatkan keamanan, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, memberikan imbauan tentang protokol kesehatan melalui media tertulis dan pengumuman, serta sejumlah tata tertib lainnya terkait dengan protokol kesehatan.
Sebelumnya, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengingatkan pentingnya sertifikasi CHSE bagi industri pariwisata guna memberikan kepastian penerapan protokol kesehatan oleh industri pariwisata.
Karena itu dia mendukung upaya pemerintah yang tengah melakukan sertifikasi CHSE terhadap ribuan hotel/restoran serta usaha pariwisata lainnya di 34 provinsi di Indonesia.
"Diharapkan program tersebut akan memperkuat lagi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE pada industri pariwisata di Tanah Air," katanya.
Dia mengatakan penerapan protokol kesehatan harus dilembagakan oleh pemerintah pusat dan daerah, antara lain dengan membentuk satuan tugas CHSE di masing-masing daerah.
Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menargetkan 6.606 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tersertifikasi "Indonesia Care" dengan komitmen kuat menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE.
Dia mengatakan hingga saat ini telah dilakukan sertifikasi CHSE terhadap ribuan hotel/restoran serta usaha pariwisata lainnya di 34 provinsi di Indonesia.
Berita Terkait
Menpora sebut lomba pacuan kuda Kebumen jadi contoh sport tourism
Rabu, 17 April 2024 11:15 Wib
Kadin Surakarta perkuat ekosistem pariwisata di kawasan Solo Raya
Sabtu, 13 April 2024 13:11 Wib
Jateng tawarkan kerja sama sektor pariwisata kepada China
Rabu, 20 Maret 2024 20:43 Wib
Usaha pariwisata tutup di awal puasa
Selasa, 12 Maret 2024 21:19 Wib
Pemkab Batang optimalisasikan sektor pariwisata sambut beroperasi KITB
Selasa, 5 Maret 2024 13:27 Wib
Pemkot Surakarta ajak masyarakat isi berbagai infrastruktur di Solo
Selasa, 5 Maret 2024 7:49 Wib
Pemkot Semarang kembangkan kawasan wisata Pantai Tirang
Minggu, 3 Maret 2024 21:59 Wib
Pelaku pariwisata Solo berharap ikut nikmati agenda nasional
Minggu, 3 Maret 2024 9:18 Wib