Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas, Jateng, Achmad Husein meminta dua pondok pesantren di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerapkan karantina setempat karena sejumlah santri terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19.
"Contohnya di Ciwarak, Kecamatan Sumbang, ini yang positif sudah banyak walaupun tidak semuanya berasal dari Kabupaten Banyumas," kata Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan hasil tes usap yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, sembilan santri di pondok pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Puluhan pegawai DLH Banyumas jalani tes usap setelah ada yang positif COVID-19
Baca juga: Pemerintah Banyumas aktifkan kembali tempat karantina di desa
"Kami tidak tahu apakah ada tambahan atau tidak, tergantung hasil tes yang akan datang," katanya.
Selain itu, kata dia, seorang santri sebuah pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, juga terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut dia, dua santri lainnya di pesantren itu saat sekarang masih menunggu hasil tes usap karena mengalami gejala mirip yang dialami temannya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Ada 30 santri lagi yang gejalanya kehilangan indra penciuman. Itu juga sudah 70 persen gejala tersebut merupakan gejala khas dari COVID-19, tetapi kami masih menunggu hasil tes. Total hasil tes yang kami tunggu untuk dua pesantren itu sebanyak 194 orang," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 terus bertambah, Pemkab Wonosobo tambah gedung karantina
Bupati mengatakan, pihaknya telah meminta dua pesantren tersebut untuk karantina setempat terutama untuk melindungi guru-guru dan orang-orang lanjut usia di daerah itu.
Ia juga mengimbau pesantren-pesantren lainnya untuk melindungi orang-orang yang sudah sepuh (lanjut usia) dari penularan COVID-19.
Terkait dengan adanya dua pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) berbeda yang terkonfirmasi positif COVID-19, dia telah meminta pegawai OPD di untuk melaksanakan bekerja dari rumah (work from home/WFH).
"Jangan ada rapat tatap muka dalam 14 hari ke depan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas," katanya.
Berdasarkan data yang disajikan melalui laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 21 September 2020, pukul 12.53 WIB, di Kabupaten Banyumas sejak terjadinya pandemi hingga saat ini tercatat sebanyak 404 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 330 orang atau 81,68 persen dinyatakan sembuh, 64 orang atau 15,84 persen masih dalam perawatan, dan 10 orang atau 2,48 persen telah meninggal dunia.
Baca juga: Menteri Agama Fachrul Razi terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Tenaga medis kelelahan, Satgas minta masyarakat patuhi protokol kesehatan
Berita Terkait
Klaster Kampung Klepon binaan BRI di Sidoarjo sukses bangkitkan ekonomi desa
Minggu, 25 Agustus 2024 16:14 Wib
Berkat pemberdayaan BRI, usaha Klaster Jeruk di Jambi kian berkembang
Sabtu, 24 Agustus 2024 14:29 Wib
Bank Jateng raih penghargaan di Prominent Awards 2024
Kamis, 22 Agustus 2024 11:03 Wib
Kisah klaster Rotan Trangsan yang produknya semakin mendunia berkat pemberdayaan BRI
Jumat, 19 Juli 2024 15:46 Wib
Cerita Klaster Bunga Bratang binaan BRI, dulu sepi peminat kini berkembang pesat
Sabtu, 6 Juli 2024 11:33 Wib
Klaster Rosella Malang semakin berkembang berkat pemberdayaan BRI
Minggu, 16 Juni 2024 17:14 Wib
Berkat BRI, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang Palembang naik kelas
Selasa, 4 Juni 2024 15:41 Wib
ICONNET "feat" PLN Ungaran gerebek klaster Gunung Pati
Jumat, 23 Februari 2024 10:17 Wib