Semarang (ANTARA) - PLN responsif menanggapi keluhan pelanggan termasuk terkait isu lonjakan tagihan listrik yang dialami oleh sebagian warga menyusul diberlakukannya PSBB akibat pandemi virus corona atau COVID-19, sehingga ada peningkatan tagihan rekening listrik bulan April yang disebabkan karena adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya.
Executive Vice President Communication and CSR PLN, I Made Suprateka menegaskan PLN tidak menaikkan tarif listrik dan berdasarkan data konsumsi daya di tingkat rumah tangga selama bulan Maret dan April memang cenderung meningkat akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Untuk tagihan di bulan Mei dihitung dari tagihan di bulan April yang terpending dikarenakan PSBB. Petugas PLN tidak melakukan pengecekan karena PSBB jadi perhitungan di bulan April itu berdasarkan dari rata-rata bulan Desember, Januari, dan Februari," kata I Made.
PLN, lanjut I Made, tertib melakukan kebijakan protokol physical distancing, petugas catat meter tidak dapat mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung dan tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, dan Februari).
Pada bulan Maret, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah, hal itumenyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata seama tiga bulan) selisih tersebut kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan April dan ditagihkan pada rekening bulan Mei.
Baca juga: PLN pastikan tarif listrik tak naik
I Made mengatakan PLN telah merespons secara cepat pengaduan-pengaduan terkait tagihan listrik yang diterima melalui Contact Center PLN 123 dan hingga Rabu (06/5), khusus di DKI Jakarta, PLN telah berhasil menangani 2.200 pengaduan dari 2.998 pengaduan yang masuk dan petugas di lapangan siap mendatangi rumah pelanggan apabila ditemukan ketidakwajaran tagihan.
"Kami berupaya dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan pengaduan yang ada, hingga saat ini lebih dari 73 persen pengaduan telah diselesaikan. Dari 2.200 yang sudah diselesaikan, 94 persen datanya sesuai dengan pemakaian pelanggan dibuktikan dengan stand meter pelanggan sesuai dengan data kWh meter PLN yang tertera disistem PLN," kata General Manager Unit Induk Distribusi Jakarta Ikhsan Ahsaad.
Riwayat pemakaian listrik sebenarnya dapat dilihat melalui aplikasi PLN mobile yang dapat diunduh dari ponsel dan website www.pln.co.id dan bagi pelanggan yang ingin melakukan pengecekan terhadap catatan pemakaian listrik bisa dilakukan melalui aplikasi PLN mobile, website www.pln.co.id, dan Contact Center PLN 123.
Baca juga: Ini pelaku bisnis dan industri yang terima penggratisan listrik dan cara mendapatkannya
Berita Terkait
PLN Icon Plus JBT Apel Siaga Nataru bersama PLN UID Jateng & DIY
Rabu, 18 Desember 2024 10:12 Wib
PLN dukung stimulus ekonomi, 97% pelanggan RT dapat diskon 50%
Selasa, 17 Desember 2024 8:09 Wib
Jelang Natal dan tahun baru, PLN siagakan 4.082 personel profesional
Senin, 16 Desember 2024 19:04 Wib
PLN sosialisasikan produk kelistrikan bersertifikasi SNI di UPNVJ
Jumat, 13 Desember 2024 18:55 Wib
Direktur beberkan transformasi PLN di bedah Buku "Elephant Learns Flamenco"
Jumat, 13 Desember 2024 12:05 Wib
PLN Icon Plus raih dua penghargaan di Top Digital Awards 2024
Jumat, 13 Desember 2024 10:00 Wib
Lagi, Dirut PLN Darmawan Prasodjo jadi "CEO of The Year 2024"
Kamis, 12 Desember 2024 15:46 Wib
Seru-seruan bareng ICONNET di Gelegar Musik Prambanan 2024
Selasa, 10 Desember 2024 15:56 Wib