Jakarta (ANTARA) - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang terduga atau suspect terinfeksi Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso hingga Rabu siang mencapai tujuh orang.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, saat dijumpai di Jakarta, Rabu, menyebut tiga dari pasien tersebut memiliki riwayat kontak dengan dua orang pasien yang telah dikonfirmasi positif terjangkit virus corona, sementara empat orang lainnya memiliki riwayat mengunjungi area yang diduga menjadi lokasi infeksi virus tersebut.
Baca juga: Terkait COVID-19, Uskup Semarang usulkan penyesuaian tata cara ibadah
“Kondisi (keseluruhan) bagus, terapi ada yang demam dengan batuk-batuk dan ada juga yang sakit menelan,” kata Syahril.
Spesimen dari seluruh pasien dalam pengawasan yang menjadi suspect terinfeksi virus corona itu telah diambil dan pihak rumah sakit menunggu hasil tes laboratorium yang diperkirakan akan ke luar besok.
“Nanti akan diumumkan,” kata Syahril lagi.
Jumlah total pasien dalam pengawasan terkait virus corona yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso hingga kini mencapai sembilan orang, dua di antaranya telah dikonfirmasi positif terjangkit COVID-19 sebagaimana dikatakan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Syahril mengatakan kondisi kedua pasien terjangkit tersebut berangsur membaik.
“Sampai sekarang yang dua ini semakin membaik. Demam sudah tidak ada, batuk juga berkurang jauh dan mereka bisa berkomunikasi dengan baik,” katanya.
Masa perawatan dan pengawasan kedua pasien tersebut akan memasuki hari kelima pada Kamis esok, Syahril mengatakan akan kembali dilakukan tes laboratorium untuk mengetahui apakah keduanya masih positif terinfeksi virus corona atau negatif.
Apabila hasil tes laboratorium menunjukkan negatif adanya virus corona dalam tubuh kedua pasien, maka pihak RSPI Sulianti Saroso akan tetap melakukan perawatan selama lima hari untuk nantinya dilakukan tes ulang guna memastikan pasien telah benar-benar sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Giliran sembilan pejabat Hubei diperiksa terkait pelarian pasien corona