Purbalingga (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengimbau seluruh warga di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 yang kembali merebak dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami sudah meneruskan surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk kewaspadaan terhadap COVID-19 ke seluruh faskes (fasilitas kesehatan) di Purbalingga," kata Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto, di Purbalingga, Rabu.
Dalam hal ini, kata dia, seluruh faskes diminta untuk melihat dengan cermat terhadap kasus-kasus Influenza-like illness (ILI) atau penyakit mirip influenza.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memastikan apakah penyakit yang mirip influenza tersebut mengarah ke COVID-19 atau tidak.
"Kita kan tidak punya pintu internasional ya, jadi sementara kita mewaspadai dulu," katanya.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat terhadap keberadaan warga negara asing di sejumlah perusahaan penanaman modal asing di Purbalingga yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri.
Bahkan, kata dia, jamaah haji asal Purbalingga yang baru kembali dari Tanah Suci pun tidak luput dari pemeriksaan kesehatan guna mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19.
"Kemarin kita cek suhu tubuhnya, kita pantau, kita surveilans. Itu sudah dilakukan di Asrama Haji Donohudan," katanya.
Meskipun sejauh ini belum ada temuan kasus COVID-19 di Purbalingga, dia mengimbau warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan memakai masker ketika sedang terkena batuk maupun pilek.
"Bagi masyarakat yang hendak atau baru melakukan perjalanan ke luar negeri harus benar-benar dalam kondisi fit," kata Jusi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa per minggu ke-24 tahun 2025, sudah ada sebanyak 179 kasus COVID-19, dengan positivity rate mingguan sebesar 3,13 persen.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman di Jakarta, Senin (16/6), mengatakan angka 179 itu didapatkan dari sebanyak 10.057 spesimen yang diperiksa, sehingga positivity rate kumulatif yakni sebesar 1,78 persen.
"Jadi, 179 itu gabungan dari laporan lab dan sentinel ILI (Influenza-Like-Illness) SARI (Severe acute respiratory infections)," kata Aji.
Dia menambahkan, hingga minggu ke-23, jumlah kasus COVID-19 pada sentinel site atau fasilitas pemantauan berjumlah 75 kasus dari 2.352 spesimen yang diperiksa.
Baca juga: Pemkab Blora aktifkan kembali "Tim Gerak Cepat" antisipasi COVID-19