Boyolali (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boyolali telah mencoret lima orang calon anggota legislatif (caleg) DPRD kabupaten setempat, dari daftar caleg tetap (DCT) pada Pemilu 2019.
Komisioner KPU Boyolali, Divisi Hukum dan Pengawasan, Maya Yudayanti, di Boyolali, Kamis, mengatakan kelima orang caleg tersebut dicoret dari DCT, karena tidak memenuhi syarat dengan beberapa kriteria.
"Lima caleg itu, terdiri empat laki-laki dan satu perempuan. Mereka dari tiga peserta partai politik Pemilu 2019," kata Maya Yudayanti.
Maya mengatakan pencoretan lima caleg Boyolali tersebut sesuai Surar Keputusan KPU, per tanggal 19 Maret 2019. Pencoretan lima caleg tersebut juga sudah diumumkan melalui website dan media sosial resmi KPU Boyolali.
Menurut dia, dari lima caleg tersebut dua orang di antaranya, diberhentikan dari partai politik, sedangkan satu lainnya karena meninggal dunia. Dua orang lagi, karena melanggar tindak pidana pemilu dan pidana lainnya.
Dua caleg yang dicoret karena diberhentikan partai politiknya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yakni Ranindya Candra Kartika, Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Boyolali, dan caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yakni Joko Waluyo, Dapil 5 Boyolali.
Selain itu, satu caleg asal Partai Berkarya, Leni Susilowati dari Partai Berkaya Dapil 5, dicoret karena dia meninggal dunia.
Dua caleg asal Boyolali lainnya yang dicoret yakni Basuki masuk Dapil 4 Boyolali dan Mahmudi, dari Dapil 3 Boyolali. Kedua caleg ini, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Caleg Basuki tersebut dicoret karena dijatuhi pidana atas pelanggaran pidana Pemilu 2019. Pada kasus ini, Basuki dijatuhi vonis oleh pengadilan 10 hari penjara dan denda Rp1 juta subsidair satu bulan kurungan atas kasus dugaan politik uang dengan bagi-bagi paket sembako.
Caleg Mahmudi dicoret dari DCT karena dijatuhi pidana lainnya oleh Pengadilan, karena melanggar Undang Undang lalu lintas.
"Caleg yang dicoret karena pelanggaran tindak pidana, sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan kasusnya sudah divonis. Kasusnya juga sudah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah," katanya.
Oleh karena itu, caleg tersebut kemudian dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat pencalonan, dan dicoret dari DCT. Sehingga, KPU Boyolali kemudian melakukan perubahan DCT.
"Kami melakukan pencoretan caleg dari DCT sudah sesuai prosedur. Kami juga klarifikasi dan menyerahkan bukti-bukti ke partai politik peserta pemilu terkait," katanya.
Pencoretan caleg tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) KPU Boyolali, nomor 72/PL.01.4-KPT/3309/KPU-Kab/III/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan KPU Kabupaten Boyolali Nomor : 85/PL.01.4-KPT/3309/KPU-Kab/IX/2018 tentang Penetapan DCT Anggota DPRD Kabupaten Boyolali untuk Pemilu 2019.
KPU mencoret lima caleg tersebut merupakan hasil rapat pleno untuk menentukan masih memenuhi syarat atau tidak. Hal ini, juga sesuai perintah dari KPU RI melalui surat nomor 31, untuk mencoret caleg yang tidak lagi memenuhi syarat dengan beberapa kriteria.
Berita Terkait
KPU Jateng : Debat publik terbukti efektif sampaikan visi misi paslon
Minggu, 10 November 2024 23:06 Wib
KPU Jateng fasilitasi kampanye Pilkada 2024 melalui iklan media massa
Minggu, 10 November 2024 14:33 Wib
KPU Banyumas: Simulasi pemungutan suara untuk ukur efektivitas waktu
Minggu, 10 November 2024 14:31 Wib
KPU Kudus menggelar simulasi pemilihan dan penghitungan suara Pilkada
Minggu, 10 November 2024 5:36 Wib
KPU Batang simulasikan pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024
Minggu, 10 November 2024 5:36 Wib
KPU Jateng sosialisasikan Pilkada 2024 di Unsoed Purwokerto
Sabtu, 9 November 2024 16:10 Wib
Jalan sehat, cara KPU Temanggung sosialisasikan pilkada
Sabtu, 9 November 2024 15:53 Wib
KPU Semarang : Manfaatkan debat untuk yakinkan pemilih
Sabtu, 9 November 2024 0:30 Wib