Karanganyar (Antaranews Jateng) - Para pengunjung objek wisata De Tjolomadoe yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah mulai hari ini, Sabtu (8/12) dikenai tiket masuk sebesar Rp25.000/pengunjung.
"Pengenaan tiket kami lakukan mengingat untuk merevitalisasi bangunan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, jadi harus dipertanggungjawabkan," kata Direktur Utama De Tjolomadoe Rachmat Priyatna pada acara pembukaan Museum De Tjolomadoe di Kabupaten Karanganyar, Sabtu.
Meskipun mulai dikenakan biaya masuk, ia optimistis jumlah pengunjung bangunan bersejarah yang berdiri pada tahun 1861 tersebut akan tetap banyak.
"Target kami paling tidak ada 2.000 pengunjung/hari. Kalau selama ini saat belum dikenakan biaya masuk jumlah pengunjung sekitar 1.000/hari saat 'weekday' dan di atas 3.000 pengunjung/hari saat 'weekend'," katanya.
Ia mengatakan museum tersebut menampilkan koleksi arsip dan artefak dari Pabrik Gula Colomadu disertai dengan keterangan tentang sejarah bangunan tersebut.
"Termasuk perkembangan industri gula pada saat itu, di mana pada tahun 1925-1930 kita pernah menjadi pengekspor gula terbesar kedua di dunia," katanya.
Selain itu, untuk meningkatkan ketertarikan pengunjung, dikatakannya, pada bangunan tersebut juga terdapat ruangan dua dimensi di mana bisa dimanfaatkan untuk swafoto.
Adapun, dikatakannya, untuk saat ini jumlah sumber daya manusia (SDM) di destinasi wisata tersebut ada sebanyak 32 orang. Meski demikian, untuk meningkatkan pelayanan, pihaknya akan menambah jumlah petugas.
"Kami akan menambah sekitar 4-5 orang, para petugas ini akan ada di beberapa titik. Pengunjung bisa bertanya tentang sejarah bangunan kepada para petugas tersebut," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Titis Sri Jawoto mengapresiasi PT Sinergi Colomadu yang sudah mengembangkan bangunan bersejarah tersebut menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Karanganyar.
"Destinasi wisata ini mengangkat sejarah sekaligus edukasi kepada masyarakat. Tempat ini juga memberikan rangsangan terhadap pola pikir generasi muda ke depan, yaitu mengenai gambaran bagaimana nenek moyang kita sudah memiliki visi yang begitu mendunia. Ini yang harus dicontoh," katanya.
Berita Terkait
Koleksi Museum Kretek Kudus bertambah
Rabu, 27 Maret 2024 8:30 Wib
Museum Batik Pekalongan gandeng akademisi siap gelar pameran batik
Kamis, 29 Februari 2024 8:36 Wib
Pemkot Surakarta siapkan satu lagi objek wisata untuk masyarakat
Selasa, 20 Februari 2024 14:27 Wib
Disdikpora Kudus dukung program kunjungan siswa ke museum
Kamis, 1 Februari 2024 13:40 Wib
Disbudpar Kudus terima DAK untuk museum Rp1,5 miliar
Kamis, 1 Februari 2024 8:19 Wib
Pemkab Kudus jadikan Museum Patiayam objek wisata edukasi
Selasa, 30 Januari 2024 8:22 Wib
Museum Batik sumbang Rp173 juta untuk PAD Kota Pekalongan
Kamis, 21 Desember 2023 21:51 Wib
Museum Keris Nusantara terima puluhan koleksi sumbangan warga
Minggu, 26 November 2023 8:30 Wib