Paris, ANTARA JATENG - Perusahaan keamanan cyber Rusia Kaspersky Lab
mengumumkan pada Senin (23/10) pihaknya akan mengizinkan pihak ketiga
menganalisis perangkat lunak antivirus-nya dalam upaya menepis tuduhan
bahwa pihaknya melakukan spionase untuk Kremlin.
"Kami ingin
menunjukkan bagaimana kami sungguh terbuka dan transparan. Tidak ada
yang kami sembunyikan," kata pendiri perusahaan Eugene Kaspersky saat
meluncurkan "inisiatif transparansi global".
"Keamanan cyber
tidak terbatas, namun upaya untuk memperkenalkan batas-batas nasional di
dunia maya kontraproduktif dan harus dihentikan. Kepercayaan harus
dibangun dalam hubungan antara perusahaan, pemerintah dan warga negara,"
katanya dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Amerika Serikat (AS)
mencurigai Kaspersky Lab bekerja sama dengan badan mata-mata Rusia dan
pada September Kementerian Keamanan Dalam Negeri memerintahkan
badan-badan AS yang menggunakan produk Kaspersky untuk menghapus dan
menggantinya.
"Kaspersky Lab akan melibatkan komunitas keamanan
informasi yang lebih luas dan pemangku kepentingan lainnya dalam
memvalidasi dan memverifikasi kepercayaan dari produknya, proses
internal, dan operasi bisnisnya," kata perusahaan tersebut dalam
pernyataan itu.
"Sebagai bagian dari inisiatif ini, perusahaan
bermaksud untuk menyediakan kode sumber perangkat lunaknya -- termasuk
pembaruan perangkat lunak dan pembaruan peraturan deteksi ancaman --
untuk tinjauan dan penilaian independen," demikian AFP.