Batang, ANTARA JATENG - Bupati Batang, Jawa Tengah, Wihaji mengingatkan para kepala desa agar berpegang pada falsafah Jawa yaitu "Tut Wuri Handayani" dalam memimpin pemerintahan desa.
"Sebagai orang Jawa seorang pemimpin sudah selayaknya dalam memimpin harus bisa memberikan dorongan dan arahan, memberikan teladan atau contoh tindakan yang baik pada warganya atau Tut Wuri Handayani," katanya di Batang, Kamis.
Pesan Bupati Batang Wihaji itu disampaikan saat melantik kepala Desa Pretek Kecamatan Pecalungan, Desa Lebo, dan Desa Cepagan Kecamatan Warungasem di aula kantor Bupati Batang.
Ia mengajak pada kepala desa senantiasa melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pemimpin, yang tentunya ada problem dan masalah yang berbeda di setiap desanya masing-masing.
"Akan tetapi yang terpenting, mari kita bersama-sama `guyub rukun membangun desanya.
Tentunya kita harus bekerja sesuai dengan tupoksi yang ada dan tidak menyimpang dengan aturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Ia mengatakan wilayah Batang memiliki potensi yang sangat luar biasa sehingga semua pihak dapat memanfaatkan peluang itu untuk kemajuan daerahnya atau desanya.
"Saya berharap desa memiliki produk unggulan yang nantinya dapat kita bantu untuk ditampilkan atau dipromosikan pada masyarakat agar dapat membantu menumbuhkan ekonomi daerah," katanya.
Ia mengatakan kepala desa harus bisa mengutamakan terlebih dahulu pada pembangunan perbaikan jalan desa dan selanjutnya baru melangkah pada program pemberdayaan masyarakat.
"Dalam melaksanakan program di desa selama tidak menyalahi aturan silakan pada kades menjalankan program yang kratif dengan catatan harus ada kordinasi konsultasi dengan dinas terkait," katanya.