Penampilan "Rion Five" Hidupkan Panggung Pertunjukan SIPA 2015
Kelompok Rion Five yang terdiri dari enam personel anak-anak muda tersebut dengan membawakan lima lagunya dengan gerakan energik mampu mengajak ribuan orang penonton terutama anak-anak muda ikut berloncat-loncat ikuti gerakan dan irama hip hop.
Bahkan, keenam personel Rion Five yang terdiri dari Royun, Minjae, Taewoo, Jonghyun, Yuseoang, dan Kangsen penampilannya seakan-akan panggung SIPA yang megah tersebut bergetar karena gerakan energik yang kompak sehingga sering mendapatkan pujian teriakan dan tepuk tangan ribuan orang penonton.
Anak- anak muda kreatif asal Korea tersebut dengan membawakan lima lagu, antara lain yang pertama berjudul "Knock Knock", kemudian dilanjutkan "crus on you", dan "benk-benk".
Penataan lampu panggung yang dipandukan dengan gerakan keenam personel Rion Five yang solid dan kompak membuat penampilan semakin meriah. Personel grup band anak muda itu, mau turun panggung menyambut para penonton sehingga kelihatan menyatu pada pagelaran SIPA yang penuh spektakuler itu.
Salah satu personel Rion Five, Kangsen memberikan salam dan penyapa para penonton dengan berbahasa Indonesia, meski masih kurang fasih.
"Selamat malam Kota Solo dan Indonesia. Saya senang sekali bisa tampil di pertunjukan SIPA ini," kata Kangsen.
Menurut Kangsen, grupnya sudah sering tampil di Tiongkok dan Jepang, tetapi di wilayah Asia Tenggara baru pertama kali ini, di pertunjukan SIPA di Kota Solo Indonesia.
Menurut dia, grup bandnya bisa tampil di SIPA sangat bangga karena hal ini yang pertama kali di wilayah Asia Tenggara dengan sambutan penonton yang luar biasa.
"Kami akan tampil di Indonesia lagi jika ada kesempatan waktu karena penonton di Kota Solo sangat luar biasa," katanya.
Panggung SIPA 2015 pada malam terakhir pertunjukan sebelum diawali penampilan kelompok kolaborasi antara Korsel dan Indonesia yakni tari topeng Korsel dengan tari topeng nusantara.
Dua negara tersebut bekerja sama membuat pertunjukan tari topeng yang terdiri dari penari dan musisi tari topeng Hahoe (Korsel) da Semarang cadra KJirana Art Center Solo dan Mask Dance Malang (Indonesia).
Penampilan kedua Sang Suara dari Kudus yang menampilkan musik, lagu dan puisi membuat pertunjukan SIPA semakin ramai.
Bahkan, penampilan yang ketiga grup tari kontemporer, drama dan pantomime, yakni "EDx2" menyampaikan dengan penuh semangat dan sedikit kocak membuat kemeriahan panggung SIPA yang ketujuh ini.
Grup tersebut dalam penampilannya mengenalkan keanekaragaman gambaran tari modern dengan karya seni dan daya tarik populer dengan tema "what we've reason".
Kelompok seni tari asal Korsel lainnya penampilan, "ICADC", yakni program "Andong Mask Dance Festival" yang menelurkan spirit baru dari para koreografer juga tampil untuk mengenalkan tarian topeng di panggung SIPA malam terakhir ini.
Pertunjukan SIPA sebagai acara penutup penampilan "She's Star" merupakan grup tari dan pemenang dari "Event Dance Cover Competition" saat pre-event SIPA 2015.
Setelah itu, penyanyi Solo yang juga kebanggaan Indonesia, Sruti Respati membawakan lagu-lagu jawa dan lagu kebangsaan Korea Selatan yakni "Arirang".
Bahkan, keenam personel Rion Five yang terdiri dari Royun, Minjae, Taewoo, Jonghyun, Yuseoang, dan Kangsen penampilannya seakan-akan panggung SIPA yang megah tersebut bergetar karena gerakan energik yang kompak sehingga sering mendapatkan pujian teriakan dan tepuk tangan ribuan orang penonton.
Anak- anak muda kreatif asal Korea tersebut dengan membawakan lima lagu, antara lain yang pertama berjudul "Knock Knock", kemudian dilanjutkan "crus on you", dan "benk-benk".
Penataan lampu panggung yang dipandukan dengan gerakan keenam personel Rion Five yang solid dan kompak membuat penampilan semakin meriah. Personel grup band anak muda itu, mau turun panggung menyambut para penonton sehingga kelihatan menyatu pada pagelaran SIPA yang penuh spektakuler itu.
Salah satu personel Rion Five, Kangsen memberikan salam dan penyapa para penonton dengan berbahasa Indonesia, meski masih kurang fasih.
"Selamat malam Kota Solo dan Indonesia. Saya senang sekali bisa tampil di pertunjukan SIPA ini," kata Kangsen.
Menurut Kangsen, grupnya sudah sering tampil di Tiongkok dan Jepang, tetapi di wilayah Asia Tenggara baru pertama kali ini, di pertunjukan SIPA di Kota Solo Indonesia.
Menurut dia, grup bandnya bisa tampil di SIPA sangat bangga karena hal ini yang pertama kali di wilayah Asia Tenggara dengan sambutan penonton yang luar biasa.
"Kami akan tampil di Indonesia lagi jika ada kesempatan waktu karena penonton di Kota Solo sangat luar biasa," katanya.
Panggung SIPA 2015 pada malam terakhir pertunjukan sebelum diawali penampilan kelompok kolaborasi antara Korsel dan Indonesia yakni tari topeng Korsel dengan tari topeng nusantara.
Dua negara tersebut bekerja sama membuat pertunjukan tari topeng yang terdiri dari penari dan musisi tari topeng Hahoe (Korsel) da Semarang cadra KJirana Art Center Solo dan Mask Dance Malang (Indonesia).
Penampilan kedua Sang Suara dari Kudus yang menampilkan musik, lagu dan puisi membuat pertunjukan SIPA semakin ramai.
Bahkan, penampilan yang ketiga grup tari kontemporer, drama dan pantomime, yakni "EDx2" menyampaikan dengan penuh semangat dan sedikit kocak membuat kemeriahan panggung SIPA yang ketujuh ini.
Grup tersebut dalam penampilannya mengenalkan keanekaragaman gambaran tari modern dengan karya seni dan daya tarik populer dengan tema "what we've reason".
Kelompok seni tari asal Korsel lainnya penampilan, "ICADC", yakni program "Andong Mask Dance Festival" yang menelurkan spirit baru dari para koreografer juga tampil untuk mengenalkan tarian topeng di panggung SIPA malam terakhir ini.
Pertunjukan SIPA sebagai acara penutup penampilan "She's Star" merupakan grup tari dan pemenang dari "Event Dance Cover Competition" saat pre-event SIPA 2015.
Setelah itu, penyanyi Solo yang juga kebanggaan Indonesia, Sruti Respati membawakan lagu-lagu jawa dan lagu kebangsaan Korea Selatan yakni "Arirang".