"Kalau uji kelayakan jalan tol bisa dilakukan sekarang, diharapkan pada akhir Maret sudah selesai," katanya di Semarang, Jumat.
Ganjar mengungkapkan bahwa saat ini ada empat titik ruas jalan cukup pendek pada proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen yang belum dicor beton.
"Saya kemarin dari sana, tinggal empat ruas pendek-pendek yang belum dicor, dilembur saja jadi sehingga Sabtu (8/3) selesai," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Sambil menunggu pengecoran selesai dan beton siap digunakan, kata dia, uji kelayakan jalan tol Ungaran-Bawen bisa dilakukan.
"Saya masih berharap akhir Maret 2014 selesai dan minimal nanti ada 'soft launching' serta 'grand launching'," katanya.
Ganjar juga mengaku telah meminta kepada pelaksana proyek jalan tol Ungaran-Bawen agar segera membangun beberapa fasilitas umum sesuai dengan tuntutan masyarakat setempat.
Sebelumnya, Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Ari Nugroho mengatakan bahwa Badan Pengatur Jalan Tol masih melakukan penghitungan tarif jalan tol Semarang-Solo seksi II jalur Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 kilometer itu.
"Penghitungan nominal tarif jalan tol Ungaran-Bawen yang dilakukan BPJT berdasarkan nilai investasi, kemampuan, dan kemauan bayar secara makroekonomi," ujarnya.
Sebagai gambaran, PT TMJ selaku pengelola jalan tol telah menetapkan tarif jalan tol ruas Semarang-Ungaran dengan panjang 11 kilometer sebesar Rp5.500 atau Rp500 per kilometernya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengungkapkan bahwa jalan tol Ungaran-Bawen akan mulai beroperasi akhir Maret 2014 setelah sempat mengalami beberapa kali penundaan akibat masalah teknis.
"Sebelumnya, ada kendala penyelesaian proyek berupa pemindahan tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang rawan roboh karena ada tanah longsor di sekitarnya. Akan tetapi, sekarang permasalahan itu sudah selesai diperbaiki dan secara keseluruhan proyek jalan tol Ungaran-Bawen sudah siap," katanya.

