Karanganyar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karanganyar memasifkan pemberian vaksin pada ternak sapi menyusul kembali merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah.
Medik Veteriner Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar Faturrahman di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan sebetulnya vaksinasi sudah diberikan saat merebaknya PMK beberapa waktu lalu.
Meski demikian, saat itu belum semua ternak sapi mendapatkan suntikan vaksinasi PMK.
"Sebagian besar sudah divaksin, tapi memang ada beberapa yang saat itu belum dapat suntikan vaksin," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, saat ini suntikan vaksinasi kembali diberikan pada sapi para peternak.
Meski demikian, ia mengakui hingga saat ini masih terjadi penolakan pemberian vaksinasi PMK oleh sebagian peternak. Terkait hal itu, pihaknya tetap berupaya memberikan edukasi.
Namun, dikatakannya, para petugas tidak bisa memaksa para peternak agar mengizinkan pemberian vaksinasi PMK pada hewan ternak mereka.
"Penolakan vaksin kan masalah kepercayaan, yang penting sudah kami sampaikan bahwa vaksin fungsinya untuk mencegah penyakit. Yang menolak tidak kami vaksin, karena kalau ada apa-apa kami yang repot," katanya.
Sementara itu, pihaknya mencatat hingga saat ini populasi ternak sapi di Kabupaten Karanganyar mencapai 52.000 ekor.
Sedangkan yang terjangkit PMK saat ini di kisaran 50 ekor dengan angka kematian sembilan ekor sapi.
"Sudah sejak dua bulan ini PMK merebak lagi," katanya.