Solo (ANTARA) - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah provinsi dalam membina atlet disabilitas, kata Asisten Deputi Olahraga Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Budi Ariyanto Muslim.
"Namun memang belum semua provinsi membina atlet disabilitas secara merata," kata Budi di Solo pada Kamis.
Dia berharap pemerintah provinsi betul-betul membina atlet disabilitas sampai menjadi atlet unggul.
"Kami harapkan bukan sekadar dia mengikuti kegiatan tetapi betul-betul hasil Peparnas kami bisa dapat atlet yang kemudian kami siapkan sebagai atlet elite," kata Budi.
Ia mengatakan Peparnas ini memiliki empat kriteria, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi kerakyatan.
Pemerintah sendiri, kata Budi, berkomitmen tinggi terhadap pembinaan atlet disabilitas agar berprestasi hingga tingkat internasional.
"Tahun ini sedang dibangunkan training center di Karanganyar. Ini bentuk komitmen pemerintah memajukan olahraga disabilitas. Di sana kami bina atlet untuk disiapkan menjadi atlet elite," kata Budi.
Kemenpora juga berkomitmen tinggi kepada masa depan atlet. "Tahun ini sudah kami data, total atlet disabilitas dan nondisabilitas ada 350 orang yang akan diangkat jadi ASN di Kemenpora," kata Budi.
Baca juga: E-sports Peparnas XVII jadi persiapan hadapi ASEAN Paragames Thailand