Kudus (ANTARA) -
Tim V Pelaksana Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk memastikan pengusaha katering yang ditunjuk memiliki dapur yang higienis agar makanan yang diberikan kepada siswa tidak terkontaminasi kuman.
"Jangan sampai program makan siang gratis ini, yang bertujuan untuk meningkatkan gizi para pelajar, justru ada yang mengalami diare gara-gara makanan yang dimungkinkan terkontaminasi sesuatu," kata Sekretaris Tim V Pelaksana Uji Coba Makan Bergizi Gratis Wantimpres Nevy Dwi Soesanto, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuna Widada di sela-sela peninjauan dapur Katering Eco Roso di Kudus, Senin.
Untuk itu dia berharap pengawasan soal kebersihan dapur milik pelaku usaha katering yang ditunjuk.
Apalagi, imbuh dia, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini merupakan hal baru dan belum pernah dialami oleh pemerintah daerah (pemda) sebelumnya untuk menyediakan menu makan siang untuk ribuan siswa.
Untuk uji coba saja, kata dia, di Kabupaten Kudus ada 2.599 pelajar yang harus disiapkan menu makanannya. Sedangkan saat pelaksanaannya nanti tentu lebih banyak karena jumlah siswanya tentu bisa mencapai seratusan ribu lebih.
"Kami berharap, permasalahan yang terjadi sebelumnya di beberapa daerah yang melakukan uji coba bisa dicarikan solusinya. Pemda memang perlu antisipasi dan mitigasi sejak awal," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus Harjuna Widada menambahkan penunjukan katering memang sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus.
"Katering yang ditunjuk juga sudah berizin dan biasa melayani pemesanan dalam jumlah besar, sehingga dapurnya tentu juga higienis, termasuk makanan yang disajikan nanti juga sesuai persyaratan. Selain mengandung gizi sesuai standar nasional juga bisa memenuhi kebutuhan pesanan dalam jumlah banyak," ujarnya.
Pada tahap uji coba yang dimulai hari ini (30/9), kata dia, ada 2.599 pelajar dari empat sekolah yakni SD dua sekolah dan SMP dua sekolah, yakni MTs Negeri Kudus, SMP 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, dan SDIT Umar Bin Khathab.
Untuk sementara, kata dia, tahap uji coba ini Pemkab Kudus menggandeng sejumlah perusahaan di Kudus melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR).
"Tahun depan tentunya bisa menggunakan anggaran pemerintah. Apalagi jumlah siswa di Kabupaten Kudus mencapai 127.880 siswa, baik SD dan SMP serta sekolah sederajat," ujarnya.
Sementara itu Natalia Kristiani pemilik Katering Eco Roso memastikan kebersihan dan higienis dapur untuk memasak guna menyiapkan ribuan paket makanan bergizi untuk program makan bergizi gratis.
Menu makanan yang disiapkan, kata dia, sesuai permintaan dari Pemkab Kudus dengan ukuran berat yang juga ditentukan oleh pemkab.
Baca juga: Ketua Watimpres tinjau uji coba makan bergizi gratis di Solo